28 Oktober 1928
Masih ingatkah
hari apa itu?
Atau hanya
menjadi kenangan yang penuh debu?
Turut terkubur
bersama jiwa-jiwa yang telah terbujur kaku
28 Oktober 1928
Masih ingatkah
kamu?
Jiwa-jiwa bernama
pemuda bersatu
Mengumandangkan
sebuah pengakuan
Pengakuan
Berbangsa Satu,
Bangsa Indonesia
Pengakuan
Bertanah Air Satu,
Tanah Air
Indonesia
Dan Berbahasa Satu,
Bahasa Indonesia
28 Oktober 1928
Sudah 84 tahun
berlalu
Hari ini hening,
nyaris tak ku dengar lagi gaungnya
Kemana larinya semangat
persatuan itu?
Sementara yang
tersisa hanya ego semata
Kemana larinya
kecintaan akan tanah air itu?
Yang terasa
hanya kebencian dimana-mana
Kemana larinya
kebanggaan akan bahasa yang satu itu?
Jika nyatanya Bahasa Indonesia
tak lagi menjadi citra
28 Oktober 1928
Sumpah pemuda
Masihkah menjadi
pengakuan yang bergema dalam diri kita pemuda?
Ataukah hanya
akan menjadi pajangan yang terlupakan diantara kita?
0 komentar:
Posting Komentar