12 teng!



Jarum jam sudah tepat di 12 teng!

Masih begini, terperdaya sepi

Senyap, ingin sekali terlelap 

Tapi mata tak bersahabat

Masih ingin terbelalak

Bodoh! Berkali-kali, terulang lagi



12 teng!

Tak terasa

Aku belum selesai mencumbui bayangannya

Sementara sisa-sisa kehidupan harus terus di jalankan

Tak mungkin menanak batu agar tidak terbujur kaku



12 teng!

Hufth… Gelisah menyerang dengan biadab

Ada yang tidak bertanggung jawab meninggalkan jejak di benak

Membuat sebentuk hati menjadi rusak



12 teng!

Membuat malam semakin penuh tanya

Akan kah besok dapat menyapanya?

Bisakah mengakhiri semuanya bersamanya?

Bisakah bahagia di akhir cerita?

Atau hanya akan mebuat luka semakin menganga?

Atau malah aku mati karenanya?



12 teng!

Bangsat! Aku mengumpat.

Persetan dengan segala wacana yang ditawarkan dunia

Kala begini mana ada artinya selain rasa damai yang di tawarkannya?



12 teng!

Haruskan aku mengaduh?

Kepada siapa? 

Argh… sederhana saja

Perasaan ini tak dapat di tahan lama

Obatnya cuma satu, hanya dia!

Kepastian darinya!


12 teng!

Sudah lewat hampir setengah

Kemana mencari dia?

Bolehkah ku culik dia dari kekasihnya?

Atau menunggu besok kutodong dia di tempat kerjanya?



12 teng!

Tidak. 

Sudah hampir menuju angka 1

Haruskah aku menunggu?

Seperti janjimu?

Meninggalkan kekasihmu?

Haruskah aku percaya?

Sementara selain aku ada dia lainnya yang juga wanita?




#Untuk jiwa-jiwa yang masih terikat jiwa lainnya.


0 komentar:

Posting Komentar