Last day di Surabaya, oh tidak! Katakan liburan gratis ini belum
akan segera berakhir! Plisss... *ngarep*
Oke, akhirnya liburan ini akan segera berakhir, hari terakhir
di Surabaya dimulai dengan lagi-lagi bangun kepagian, males mandi (kayak
biasa), sarapan nasi goreng (lagi) dan menikmati suasana hari minggu kota ini.
Tugu Pahlawan sangat ramai di hari minggu pagi, ada pasar
tumpah atau pasar tungging di sepanjang jalan. Namun sepertinya kurang oke
untuk mampir dengan rombongan begini, sebab ada banyak orang yang jago magic
disana, magic dalam artian tanda kutip, alias tukang hipnotis.
Jam di handphoneku menunjukkan pukul 8 WIB waktu kami check
out dari hotel dan mulai memasukkan barang-barang kami ke dalam bagasi bus dan
memulai perjalanan. Aku melewati banyak tempat yang hanya sering kulihat di televisi,
kantor Ibu Risma, Walikota Surabaya yang aku kagumi, bangunan-bangunan tua
Surabaya yang mirip dengan daerah pasar Sudimampir di Banjarmasin, jalan-jalan
yang melintasi rel kereta api, dan banyak lagi. Tujuan pertama kami hari ini
sebelum kembali Banjarmasin adalah Jembatan Suramadu, Kemudian Ke Pasar Turi
dan Kebun Binatang Surabaya.
Jembatan Suramadu adalah jembatan sepanjang 5,8 km yang
dibangun untuk menghubungkan pulau jawa dengan Madura, jembatan terpanjang yang
pernah aku lewati. Entah aku yang katro atau memang melewati jembatan ini
terasa menakjubkan, jalur yang biasanya mesti rempong ditempuh dengan naik
kapal untuk menyebrang dan memakan waktu lebih lama, sekarang bisa dilewati
hanya dengan hitungan menit dan tentu saja harus membayar tol terlebih dahulu.
Perjalanan begini membuatku jadi banyak berpikir, aku berkhayal lagi seandainya
dari Penajam dan Balikpapan bisa dihubungkan oleh jembatan begini, mungkin kami
tidak perlu susah payah belama-lama mabuk darat ditambah mabuk laut untuk
menyeberang ke kota Balikpapan. Semoga suatu hari nanti, aamiin…
Kami mampir sebentar di kios-kios yang berjualan pernak
pernik ala Suramadu sebelum kemudian melanjutkan perjalanan ke Pasar Turi
Surabaya. Tidak banyak yang bisa diceritakan di Pasar Turi Surabaya, mungkin
karena aku kurang bisa mneikmati pusat perbelanjaan yang seperti ini, hanya
mengantar ibu saja memilah milih dan membeli beberapa potong baju muslim, aku lebih suka pasar tumpah yang ada di
pinggiran jalan, jiwaku memang traveler gembel banget, hehe
Selanjutnya tujuan terakhir kami adalah Kebun Binatang
Surabaya (KBS). Aku dan adik-adikku jejingkrakan kegirangan. Berbagai macam
hewan ada disana, dengan berbagai kondisi. Dari jenis ayam, burung-burungan,
monyet, jerapah, unta, zebra, berbagai macam ikan, gajah dan ada si pongo alias
orang utan. Ada satu orang utan yang paling tua, katanya berusia 12 tahun,
sangai pintar, dia meminta es krim yang diakan Yoga dan Icha dan ini pertama
kalinya aku melihat bekantan dan unta di depan mataku sendiri, lucu hihii
Masuk mesti pake beginian |
![]() |
Terlalu eksis, icon Surabayanya kepotong di belakang![]() |
![]() |
Capeks keliling |
![]() |
Ada Pongo di belakang |
![]() |
Selfie di depan Gajah kecil yang malang |
Senangnya karena di Banjarmasin tidak ada kebun binatang yang
lengkap seperti ini, sedihnya karena kebun binatang sebesar ini kurang terawat,
ada banyak kandang yang sudah kosong dan beberapa hewan yang tidak diberikan
habitat yang seharusnya, seperti gajah yang kakinya di rantai di dalam kandang,
hiks kesian L
Selesai petualangan di kebun binatang artinya kami harus
segera berangkat ke bandara Juanda Surabaya. Konon kabarnya Bandara Juanda
cukup padat pada hari minggu begini, jadi kami harus berangkat kesana lebih
awal untuk memasukkan bagasi kami yang seabrek. Kalau boleh memberi kesan,
waktu yang singkat di Bali lebih bikin nagih ketimbang 2 hari di Surabaya.
Kami akan pulang ke Banjarmasin menggunakan penerbangan Lion
Air Penerbangan terakhir pukul 19.15 WIB. Kalian tahu apa yang paling
kurindukan dari Banjarmasin? Ada seseorang yang menungguku disana, seseorang
yang membekali sweater yang selalu melilit di leherku ini karena dia sangat
tahu aku gampang masuk angin, yang bela-belain puluhan kilometer
datang untuk turut menjemputku di Bandara bersama sahabatku, J
Banjarmasin, I’m home…
*Bandara Juanda, 5
April 2015
Ditulis berantakan waktu menunggu
keberangkatan
Diselesaikan di Simpang Gusti, 16
April 2015
*Foto-foto lain menyusul, jaringan lelet
0 komentar:
Posting Komentar