Tampilkan postingan dengan label Tentang Dia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tentang Dia. Tampilkan semua postingan

Sebuah Pengakuan

Sudah lama aku ingin melakukan ini, tapi aku tidak menemukan cara yang tepat untuk mengungkapkannya. Pandai sekali diri mencari alasan untuk berkelit. Sibuk adalah alasan yang paling banyak digunakan untuk membentengi diri, gengsi adalah kenyataannya. Karena selama ini kita tidak pernah terbiasa saling mengungkapkan perasaan. Terlalu canggung rasanya jika diungkapkan secara langsung, sekalipun ribuan kata terangkai semuanya pasti akan buyar begitu saja. Kemajuan teknologi dan komunikasi tercanggih sekalipun tidak bisa membuat kita saling tahu ingin masing masing-masing. Kukira interval jarak beratus kilometer dapat mengubah keadaan ini, namun justru malah membuatnya terlihat sama saja. Jangankan bertemu, berkirm pesan dan surat pun sifatnya insidentil, tak pernah saling menanyakan kabar masing-masing. Entah karena sudah terlalu saling percaya atau terlalu terbiasa pada keterasingan.

SegelasTerakhir

Ini pertama kalinya aku datang ke tempat ini lagi, sebuah kedai Ice Cream di jalan Tarakan seberang kantor Banjarmasin Post, tempat pertama kali aku melihat senyummu Januari tahun lalu. Selain karena ajakan Kak agus dan beberapa teman untuk bertemu disana, entah keberanian dari mana yang menguatkan untuk melangkahkan kakiku kembali ke tempat yang telah lama kuhindari sejak terakhir kali kita duduk lesehan disana membicarakan tentang perasaan sambil bergenggaman tangan sebelum akhirnya kau pergi tanpa pesan.

Semesta sepertinya sangat menyukai menceritakan hal-hal yang telah lewat kepadaku, juga tentang meja ini. Aku duduk di meja yang sama dengan waktu kita mampir kesana sepulang dari bioskop dulu. Aku seperti melihatmu mengaduk-aduk lemon teamu sambil menceritakan banyak hal. Hey, mengapa tak habis-habisnya kenanganku tentangmu.

Ya, kau memang baru saja kembali, seperti caraku yang mau tak mau kembali ke tempat ini. Tapi tidak ada yang berubah sekalipun aku berusaha memperbaiki keadaan. Sepertinya kali ini aku memang harus menghabiskan tanpa sisa segelas besar minuman yang kupesan, tidak seperti biasanya meninggalkannya dalam keadaan bersisa. Sehingga lain waktu aku bisa datang lagi ke tempat ini dengan sesuatu yang baru, tanpa mengingat pernah meninggalkan apapun disana. Cukup sudah hari-hari panjang yang melelahkan terkurung dalam satu bilik bersama kenangan dan kerinduan.

Aku teringat kata-kataku sendiri ketika menasehati teman-temanku,

"Setampan dan semenakjubkan apapun seorang pria, jika dia tidak memperjuangkanmu maka kau tahu kapan saatnya untuk meninggalkannya"

Ini sudah saatnya untuk meninggalkan semua harapan, melahap habis dan menyerahkan segala kesakitan kepada Tuhan.

Aku akan menemukan lagi orang sepertinya, orang yang sama baiknya, tapi tentu saja juga memperjuangkanku. Ya, aku akan segera menemukan, orang baik yang memperjuangkanku...




Simpang Gusti, 21 Oktober 2014
10.20 PM

Selamat Malam Minggu



Aku ada disini lagi seperti Sabtu-sabtu malam yang telah lewat.
Duduk bersama laptopku di sofa merah di balik dinding kaca no smoking area memesan menu yang sama seperti terakhir kali kita duduk bersama disini pada Juli tahun lalu.


Disini, aku masih berusaha sekuat tenaga menampar hatiku sendiri untuk bangun dan menyadari bahwa telah lama kau sudah tak disini, tak disampingku dengan segelas lemon tea favoritmu lagi…

Selamat malam kamu, selamat malam minggu


TSar Café, 11 Oktober 2014
9.12 PM

By Your Side


“If the world makes you confused                  
And your senses you seem to lose
If the storm doesn't wanna diffuse
And you just don't know what to do
Look around I am here
Doesn't count far or near
I'm by your side…”

Ada badai menghebat dalam dada kiriku setiap mendengar lagu itu, gelombang ritmenya menyebabkan kinerja otak berada di ambang batas waras seiring lelah dan dingin yang menyergap lewat tengah malam tadi. Ada keganjilan yang tertahan dan menekan untuk segera diluapkan. Entah energi darimana yang membuatku akhirnya mengirimkan pesan ke kontak whatsappmu, satu-satunya media yang masih menghubungkanku kepadamu. Setelah sekian lama kita saling memblokir segala akses yang dapat menyebabkan ketidaktahudirian perasaanku akanmu.

Dari Seseorang



*Yang tersisa dari LINE pasca tewasnya hape android :')*

I'm lucky, but he not...

Dia menyebut dirinya “LUCKY”, hampir setiap saat dia mengutarakan betapa beruntungnya dia mengenalku, padahal sebenarnya akulah yang paling bersyukur dengan kehadirannya di hidupku.

Dia bukan teman, juga bukan sahabat, apalagi menyandang embel-embel pacar, tapi dia lebih dari itu. Dia bukan angka 1, dia bukan yang utama di hidupku tapi dia adalah angka 0 (nol) pada penyebut bilangan pecahan yang menjadikan maknanya tak dapat  didefinisikan.

Sejuk Awal September


Setelah melewati begitu banyak hari sibuk yang melelahkan belakangan ini dan sempat jatuh sakit. Seseorang mengirimkan sebuah pesan istimewa yang menyejukkan memberi semangat di awal September:

Dia yang Seperti Sudah Sewindu Di Hidupku

Aku mengenalnya tak cukup lama, tapi seperti sudah sewindu dia di hidupku. Dia selalu mengistimewakan aku bahkan saat seluruh dunia mengerdilkan mimpiku. Terkadang aku merasa tak adil untuknya, aku selalu berlari kepadanya setiap aku kacau, marah-marah kepadanya sekalipun kesalahan yang tidak dilakukan olehnya, dia tidak pernah masalah dengan aku gampang uring-uringan dari hal-hal sepele sampai hal besar. Tapi saat aku sedang bersenang-senang aku bisa seharian jauh dari telepon genggam tanpa ingat dia ada disana.

Postingan Yang Terlambat


Selamat ulang tahun Rudi Hermawan
Selamat mengulang hari lahir yang ke 24.

Kau dapat Lihat, Dengar dan Rasakan  kasih sayang-Nya kepadamu lewat dirimu yang sekarang, tetap bersyukur atas apa-apa yang telah diberikan-Nya, kebahagiaan, kesusahan dan kesedihan sekalipun jangan lupa meraba hikmah di baliknya. 

Semoga Sang Maha Cinta selalu  melimpahkan kasih sayang, kesehatan, melapangkan jalanmu untuk mewujudkan apapun yang kau cita-citakan dan percayalah Dia selalu menempatkan kita dalam rencana terbaik-Nya. 

Apapun harapan dan doa-doa terbaikmu Jalan Terus Hingga Ujung Waktu, aku turut mengaamiinkan di antaranya.

Terimakasih bijaksana selama ini telah membuat seorang anak pertama, juga wanita penyendiri yang terbiasa mandiri, selalu menjadi yang diandalkan, dijadikan pelarian dan selalu tampak sok kuat, walau kenyatannya aku tidak sepercaya diri dan sekuat itu, merasa memiliki seorang kakak.

Terimakasih bijaksana telah menjadi sahabat,  patner komunitas, nonton konser, makan, dan segalanya yang menyenangkan.

Terimakasih selalu menjadi pendukung terhebat atas karya dan cita-cintaku.

Terimakasih juga karena telah mengajarkanku rasa cemburu ketika kakakku punya pacar, :p

Walau tak selalu bertemu, terirnakasih bijaksana karena selalu menjadi yang perhatian dan cerewet mengingatkan hal-hal kecil sampai yang terbesar, mau direpotkan ini itu dan selalu membuat energi positif dengan canda dan tawamu.

Selamat mendewasa kakak, tetaplah jadi kakak yang menyenangkan, melihatmu, mendengarmu, kaulah yang terhebat...

‘cause you are amazing, just the way you are~~~ :)

*Alalak Utara, Maret 2014

Monodrama


Diceritakan tentang kita

Definisi tentang aku dan kehadiranmu yang semu

Tentang dua keping yang saling terpisah

Oleh tatanan dimensi tata surya yang berbeda

Disatukan dalam sebuah skenario yang diciptakan-Nya

Dengan tema dan judul yang maya

Hanya ada aku dan kau

Dilengkapi permainan ‘trust’ yang turut serta

Membuat rahasia yang bercokol-cokol memberatkan kepala menjadi terkata

Siapa aku?

Mengapa harus kau?

Wujudmu yang tak tertangkap oleh mata, tetapi membuatku terbiasa

Dan terus bertanya-tanya akan hari sesudahnya

Akan menjadi apa kita?

Mungkin saja hanya akan menjadi sebuah fiktif belaka

Mungkin juga ternyata ending takdirku melingkar di jari manismu

Aku dan kau…

Sebuah monodrama yang belum usai tercipta…

Dari Mereka untuk Usia 21 :)


Banyak ucapan selamat dan do’a-do’a baik yang mengalir dari teman-teman, sahabat, keluarga di usiaku yang ke 21 tahun, baik lewat telepon, pesan, whatsaap, twitter, facebook. Apapun itu, semoga malaikat tidak kerepotan mencatat dan mengamininya. Ini dia penampakannya dari semuanya :)

Via Telepon :
Hanya satu orang, dari Kak Rudi, sahabat sekaligus kakak juga rekan sekomunitas, :)


Via SMS :

IBU
Iya sayang. Selamat ultah semoga sukses dan jadi anak kebanggaan Ibu dan Papap. Alhamdulillah banyak yang sayang sama Ayu.


PAPAP ULUN
Ya... Rabb... Ampuni dosa hambamu ini karena lemah iman, miskinnya ilmu agama hingga hamba tidak mampu mendidik anak-anak hamba menjadi orang yang menjalankan perintah agama, ampunilah dosa-dosa anak-anak hamba karena ketidakmengertian mereka, berkatilah mereka dengan keselamatan, hindarkanlah dari segala fitnah dunia dan akhirat mudahkanlah segala yang sulit, ringankan segala yang berat, Ya Rabb hamba ikhlas mnanggung semuanya karena kealfaan hamba mendidik mereka, selamat ulang tahun anakku semoga Anakku selalu dalam lindunganNya.

My Perfect Birthday Ever!


Awalnya tidak ada rencana seremonial khusus melewati malam pergantian usia, hanya duduk di sofa merah di sudut favorit cafĂ© langganan, Tsar CafĂ©. Melepas suntuk di antara padatnya aktifitas dengan makan banyak, menceritakan hal-hal yang menyenangkan dan merenungi beberapa hal yang ingin ditanggalkan bersama usia yang berganti, hanya dengan Tya, adik sepupu sekaligus teman serumah yang selalu setia menemani. 


Ada hening mengantara di sela petik jarum jam yang terasa lebih lambat dari biasa dan jeda beberapa saat membuatku memunculkan kembali sedikit harap yang sempat mampir di benak beberapa saat lalu.

Happy Birthday 26th "Teman Sedekat Bahu" :')



Aku memposting tulisan ini tepat memasuki hari dan tanggal kelahiranmu. Tampaknya aku terlalu egois untuk menghubungi duluan dan menyampaikannya langsung. 

Melewati hari kelahiran di tanggal yang sama setiap tahun semua orang pasti pernah mengalaminya. Hari ini kau juga, 26 tahun sudah, tentu dengan keadaan yang berbeda di setiap tahunnya, aku tidak tau apa yang terjadi padamu selama ini, bagaimana pun keadaannya kau pasti tahu cara memaknainya.

Kau terlalu dewasa dan banyak berpikir, rasanya tidak sesuai jika aku harus memberikan nasehat. Tulisan ini hanya menghimpun segala do’a dan hmm… pecahan-pecahan kerinduan yang belum berhasil kuenyahkan. Tulisan ini sekaligus mengindikasikan bahwa aku mengingat hari ini, ya semua tentangmu yang pernah kutahu, aku mengingatnya. Pentingkah? Entahlah… Mungkin tak apa jika sesekali tak harus melawan hati.

Di jalanan aku melihat ke depan, ke kiri dan ke kanan, mengamati setiap badan jalan berharap menemukan dan bisa menyapamu barang sekedipan mata. Sepertinya aku rindu, tapi bisa apa? Rasanya begitu sulit menghadirkanmu di layar handphoneku, apalagi menghadirkanmu di hadapan mataku.

Kau sedang keluar kota kan? Iya, aku selalu tahu, tidak perlu memasang muka heran demikian. Kau tahu aku mantan stalker nomor satumu.

 Sepertinya bagus seandainya saat kau kembali dengan lelahnya kemudian aku muncul bersama teman-temanmu membawa sepaket tart, lilin dan hadiah kecil di tangan, melihat rambut berantakanmu dan senyummu yang mengesankan. Jika aku melakukannya apa aku juga dapat hadiah sebuah pelukan? Sayangnya aku hanya melakukannya dalam mimpi, aku tidak punya persediaan nyali jika justru ternyata yang kudapatkan adalah respon yang tidak sesuai harapan. Aku tidak ingin tampak konyol, bukankah kita bukan anak-anak lagi? Aku harus mempertimbangkan harga hati.

Selamat ulang tahun ke 26 Teman Sedekat Bahu, yang jelas bukan karena faktor usia, yang terpenting adalah karena betambahnya dewasa. Selamat karena telah berhasil memerankan semua adegan yang telah diskenariokan Allah selama 26 tahun ini, selanjutnya bersiaplah untuk scenario-Nya yang masih rahasia. Masa lalu yang mengecewakan itu biasa, setiap orang masing-masing pernah memiliki masa kelamnya, bukan dilupakan cara terbaiknya, bukankah ingatan yang hilang lain waktu tetap akan kembali? Memaafkan dan mengikhlaskan mungkin akan lebih melapangkan.

Sekalipun Allah akan memberikan sesuatu yang kau butuhkan, namun semoga Allah juga memberikan apa yang kau inginkan secara beriringan.
Semoga Allah menunjukkan banyak jalan keluar terbaik dari apapun kerumitan yang kau hadapi.
Semoga Allah selalu melengkapkan kebahagiaan dan melimpahkan keselamatan untukmu, kedua orang tuamu, keluargamu dan orang-orang yang kau sayangi juga yang menyayangimu.
Semoga Allah melimpahkan rezeki, meneduhkan hatimu, melapangkan pikiranmu, menyehatkan dan menguatkanmu selalu.
Semoga Allah segera mewujudkan apa yang kau cita-citakan dan segera mempertemukanmu dengan seseorang kau tunggu. Tentang kita, aku yakin Allah sudah punya jawabannya sejak lama, karena itu aku tidak akan memaksa. Segala do’a terbaikku namamu terselip diantaranya.

Kau begitu istimewa, sampaikan salamku pada kedua orangtua yang telah melahirkan, membesarkan dan mendidikmu. Spesial terimakasih untuk Allah SWT yang telah mengizinkan jalanku dan jalanmu bertemu di sebuah simpangan yang sama untuk beberapa saat, dan aku telah mengambil hikmah diantaranya.

Sekali lagi selamat ulang tahun ke 26 ‘teman’  hanya itu yang bisa kukatakan :)



*Komplek Herlina, Alalak Utara, Banjarmasin
Rabu, 9 Oktober 2013

23.36 WITA