Rindu Ini


Rindu…
Tak dapatkah kau melihat warna hatiku?
Bukan merah, kuning, hijau ataupun ungu


Rindu ini kelabu di ujung minggu
Tak tahu malu
Masih saja terus menggebu
Walaupun raga tak kunjung menyatu


Rindu ini tak lagi menjadikanku beku
Mengertikah kau akan luka
Yang tak lagi jadi duka, sejak kau ada…


Banjarbaru, 22 November 2014
22.03



Sebuah Pengakuan

Sudah lama aku ingin melakukan ini, tapi aku tidak menemukan cara yang tepat untuk mengungkapkannya. Pandai sekali diri mencari alasan untuk berkelit. Sibuk adalah alasan yang paling banyak digunakan untuk membentengi diri, gengsi adalah kenyataannya. Karena selama ini kita tidak pernah terbiasa saling mengungkapkan perasaan. Terlalu canggung rasanya jika diungkapkan secara langsung, sekalipun ribuan kata terangkai semuanya pasti akan buyar begitu saja. Kemajuan teknologi dan komunikasi tercanggih sekalipun tidak bisa membuat kita saling tahu ingin masing masing-masing. Kukira interval jarak beratus kilometer dapat mengubah keadaan ini, namun justru malah membuatnya terlihat sama saja. Jangankan bertemu, berkirm pesan dan surat pun sifatnya insidentil, tak pernah saling menanyakan kabar masing-masing. Entah karena sudah terlalu saling percaya atau terlalu terbiasa pada keterasingan.

Cemburulah...



Jika selama ini tiada sesiapapun yang pernah kau cemburui

Maka kali ini cemburulah kepada hujan...

Karena kehadirannya jauh lebih kurindukan dari pada pertemuan kita
Suara derainya yang jauh menyentuh genteng jauh lebih ingin kudengarkan ketimbang nyanyianmu
Dan rintiknya yang men
yentuh jemariku jauh lebih kuinginkan ketimbang genggaman tanganmu...

Cemburulah...
Akhirnya dia datang kepadaku, disini...
Di tanah yang jauh dari pijakmu...


Simpang Gusti, 24 Oktober 2014
12.48 PM


SegelasTerakhir

Ini pertama kalinya aku datang ke tempat ini lagi, sebuah kedai Ice Cream di jalan Tarakan seberang kantor Banjarmasin Post, tempat pertama kali aku melihat senyummu Januari tahun lalu. Selain karena ajakan Kak agus dan beberapa teman untuk bertemu disana, entah keberanian dari mana yang menguatkan untuk melangkahkan kakiku kembali ke tempat yang telah lama kuhindari sejak terakhir kali kita duduk lesehan disana membicarakan tentang perasaan sambil bergenggaman tangan sebelum akhirnya kau pergi tanpa pesan.

Semesta sepertinya sangat menyukai menceritakan hal-hal yang telah lewat kepadaku, juga tentang meja ini. Aku duduk di meja yang sama dengan waktu kita mampir kesana sepulang dari bioskop dulu. Aku seperti melihatmu mengaduk-aduk lemon teamu sambil menceritakan banyak hal. Hey, mengapa tak habis-habisnya kenanganku tentangmu.

Ya, kau memang baru saja kembali, seperti caraku yang mau tak mau kembali ke tempat ini. Tapi tidak ada yang berubah sekalipun aku berusaha memperbaiki keadaan. Sepertinya kali ini aku memang harus menghabiskan tanpa sisa segelas besar minuman yang kupesan, tidak seperti biasanya meninggalkannya dalam keadaan bersisa. Sehingga lain waktu aku bisa datang lagi ke tempat ini dengan sesuatu yang baru, tanpa mengingat pernah meninggalkan apapun disana. Cukup sudah hari-hari panjang yang melelahkan terkurung dalam satu bilik bersama kenangan dan kerinduan.

Aku teringat kata-kataku sendiri ketika menasehati teman-temanku,

"Setampan dan semenakjubkan apapun seorang pria, jika dia tidak memperjuangkanmu maka kau tahu kapan saatnya untuk meninggalkannya"

Ini sudah saatnya untuk meninggalkan semua harapan, melahap habis dan menyerahkan segala kesakitan kepada Tuhan.

Aku akan menemukan lagi orang sepertinya, orang yang sama baiknya, tapi tentu saja juga memperjuangkanku. Ya, aku akan segera menemukan, orang baik yang memperjuangkanku...




Simpang Gusti, 21 Oktober 2014
10.20 PM

Nampang Lagi

Dari kemaren-kemaren heboh banget nyela-nyela di waktu sibuk buat nulis, tapi permintaan Kak Elhami salah satu wartawan Banjarmasin Post yang menghubungiku lewat facebook kali ini sulit untuk ditolak. Soalnya permintaan kali ini bukan wawancara biasa, tentang profil ataupun tulisan buat halte blogger seperti yang pernah kuceritakan dalam postingan Portofolioku, tapi tentang POLITIK! 

Segitu hebohnya karena ini pertama kalinya bakalan ngebacot tentang politik di media cetak, memang sih biasanya juga sering nyap-nyap tentang politik tapi cuma sebatas di media sosial, entah dalam bentuk status, debat atau diskusi terbuka. 

Tapi OMG helloooo... Seorang mahasiswa pendidikan Matematika yang suka nyastra ngomongin politik? Ajaib! Sebenarnya takut salah ngomong juga, masalahnya aku bukan orang politik, hanya penikmat dari kejauhan aja, kan banyak tuh pembaca dari berbagai kalangan yang lebih ngerti politik ketimbang aku, tapi whatever lah, anggap aja ini salah satu dari proses berkembang :D

Alhasil foto ala princess yang sok cool nampang segede gaban bahkan lebih besar daripada tulisannya sendiri bersama tulisan sok politik di halaman 19 di Banjarmasin Post media cetak terbesar se-Kalsel-teng. Ini dia penampakannya : 







Sisi lain dari kegiatan nampang kali ini, kawan-kawan masih banyak yang spechless dengan pertanyaan "Kok bisaaa ya kamu sempet-sempetnya update politik?" atau "Kamu nampang lagi di BPost?" atau lagi "Kamu tu nggak kayak anak matematika deh!" dan masih banyak lagi komentar yang semakin buat aku ngerasa krisis identitas haha! Media sosial juga makin rame aja, entah itu yang menambahkan pertemanan di facebook, follow twitter ataupun di Path, ciyeee ngartis... Tapi tetap aja jomblo! (--")


Simpang Gusti, 10 Oktober 2014
2.36 PM

Selamat Malam Minggu



Aku ada disini lagi seperti Sabtu-sabtu malam yang telah lewat.
Duduk bersama laptopku di sofa merah di balik dinding kaca no smoking area memesan menu yang sama seperti terakhir kali kita duduk bersama disini pada Juli tahun lalu.


Disini, aku masih berusaha sekuat tenaga menampar hatiku sendiri untuk bangun dan menyadari bahwa telah lama kau sudah tak disini, tak disampingku dengan segelas lemon tea favoritmu lagi…

Selamat malam kamu, selamat malam minggu


TSar Café, 11 Oktober 2014
9.12 PM

By Your Side


“If the world makes you confused                  
And your senses you seem to lose
If the storm doesn't wanna diffuse
And you just don't know what to do
Look around I am here
Doesn't count far or near
I'm by your side…”

Ada badai menghebat dalam dada kiriku setiap mendengar lagu itu, gelombang ritmenya menyebabkan kinerja otak berada di ambang batas waras seiring lelah dan dingin yang menyergap lewat tengah malam tadi. Ada keganjilan yang tertahan dan menekan untuk segera diluapkan. Entah energi darimana yang membuatku akhirnya mengirimkan pesan ke kontak whatsappmu, satu-satunya media yang masih menghubungkanku kepadamu. Setelah sekian lama kita saling memblokir segala akses yang dapat menyebabkan ketidaktahudirian perasaanku akanmu.

Cuma Simulasi

Awalnya hanya tester make up dan hijab untuk acara Yudisium Rifnisa ‘Icha’ Aisyah, tapi apa daya entah karena kelewat lama jomblo atau udah saking kebeletnya pengen jadi istri orang sampai terserang penyakit jiwa nomor 987 kayak gini, bikin sensasi lewat foto-foto bernuansa lamaran.

Tanpa disangka sukses membuat kontroversi melebihi yang dibayangkan, sampai menggegerkan kampung halaman, teman-teman dan keluarga. Sampai lewat tengah malam BBM masih ramai berbunyi menanyakan kebenaran kabarnya. Bukan hanya BBMku tapi juga BBM sepupu dan teman-teman dekat. Bagaimana penampakannya? Yuksssss cuusssss… :D

Kelas Inspirasi, Kelas Sadar Diri

Hari yang dinantikan tiba, hari ini sangat padat sekali, nyaris tak ada celah untuk meluruskan kaki. Setelah pagi-pagi sekali sampai agak siang aku turut mendampingi siswa-siswa perwakilan SMP Anggrek dalam karnaval hari anak dan HUT Kota Banjarmasin dan melewatkan kuliah tambahan untuk itu, siangnya pukul 12 aku sudah bersiap menuju SD IT Ukhuwah Banjarmasin untuk briefing Kelas Inspirasi seperti yang tertera di undangan dalam postingan sebelumnya.

Sepanjang jalan aku gugup sekali sampai nyaris tersesat karena baru sekali kesana waktu survey lokasi. Masih seperti setengah bermimpi aku membayangkan diriku ada menjadi bagian dari Kelas Inspirasi.

Aku berhasil menemukan lokasi briefing setelah ditemani Lia survey, sebenarnya jalannya lurus saja, mudah menemukannya tapi karena tidak terbiasa lewat sana sehingga terasa jauh sekali ditambah lagi hari itu panasnya sangat terik.

Aku memarkirkan motorku di tempat yang disediakan. Kesan pertama sampai di halaman, sekolah ini adalah sekolah elit dengan bangunan besar layaknya sebuah Yayasan dan tampak sangat disiplin. Di parkiran aku disambut dengan sebuah tulisan besar tentang peringatan larangan keras merokok di area sekolag Islami Terpadu Ukhuwah. Aku kebingungan mencari ruangan karena yang awalnya di aula berpindah ke ruang SD kelas 6 di lantai atas, beruntung karena banyak sekali petunjuk arah menuju kelas. Aku melepaskan sepatuku tepat di depan tangga dekat mushalla karena ruangan dan selasar sekolah ini bebas alas kaki.

Sampai di depan ruangan aku melakukan registrasi disambut dengan panitia yang sangat ramah, namaku di tuliskan di atas ID card seperti yang aku lihat di video-video dan foto-foto kelas inspirasi kota lain kini nyata di depan mataku, pas bagian profesi aku bingung akan menuliskan apa karena profesiku yang tidak jelas, akhirnya panitia mnuliskan GURU, belakangan aku baru sadar, seharusnya aku menuliskan PENULIS, karena apa yang akan ku bawa ke dalam kelas nanti adalah profesi PENULIS :D



Di dalam ruangan sudah lumayan banyak yang datang, selain peserta juga ada panitia yang bertebaran mengenakan kaos orange bertulisan kelas inspirasi, ah ngiler sekali melihat kaos itu. Aku duduk di selah seorang gadis cantik yang kelihatan anggun sekali yang belakangan aku tahu namanya Putrias Rizky, seorang guru bahasa Jepang, wuiiih ajiiib! Dan seseorang lagi Mbak Bertha ‘Ocha’ yang datang jauh-jauh dari Tapin.

Di kelas ini berisi orang-orang dengan berbagai usia dan yang professional di bidang masing-masing, kecuali aku mungkin :D . Dalam hidup, jarang sekali aku menemukan diriku berada dalam situasi krisis percaya diri saat bertemu sekelompok orang baru, dan kali ini aku merasa ‘wah ternyata aku belum apa-apa ya? Aku bukan siapa-siapa”. Bukan tidak percaya diri karena mungkin aku satu-satunya mahasiswa dan yang paling muda, tapi karena aku berada di tengah orang-orang yang telah banyak memberikan dan melakukan sesuatu bagi lingkungan sekitarnya. Sementara aku? Nothing :’)
Di dalam kelas ini, semangat hidupku seperti kembali berkali-kali lipat. Semangat lebih sadar diri untuk lebih banyak belajar, semangat jadi lebih baik, lebih keras berjuang, lebih taat kepada Tuhan, lebih peka, dan lebih segala-galanya.

Acara dibuka dengan berbaris di depan tempat duduk masing-masing untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, rasa haru, hangat dan khidmat menyeruak dalam ruangan itu. Entah kapan sebagian dari kami terakhir kali menyanyikan lagu cinta yang satu ini.  Dilanjutkan dengan sambutan dari ketua koordinator Kelas Inspirasi Banjarmasin, Mbak Ratih. Mbak yang satu ini pembawaannya anggun, jilbabnya lebar, bajunya longgar, subhanallah berbicaranya sangat santun dan berwibawa. Mbak Ratih menyampaikan asal usul Kelas Inspirasi sampai bisa dilaksanakan di Banjarmasin. Sebelum lanjut ke sambutan yang kedua kami menyaksikan video sekolah-sekolah yang akan kami kunjungi sebagai lokasi tempat pelaksanaan hari Inspirasi. Ada SDN Mantuil 1 dan 4, SDN Barito Raya, MI Darul Nasihin, SDN Antasan Kecil Timur dan SDN Belitung Utara 4. Suasana kelas hening, masing-masing dari kami mungkin sibuk dengan pikiran masing-masing melihat penampakan sekolah yang mengenaskan dengan jembatan-jembatan berlubang, bangunan yang lusuh dan bahkan ada yang harus menyeberang dengan menggunakan kelotok, mata kami sampai berkaca-kaca menahan sedih, juga haru, betapa kami harus lebih banyak bersyukur dan membakar semangat kami untuk berbagi dan memberi inspirasi. Ya Tuhan, apa kabar nasib pendidikan anak-anak kami disana? :’)

Sambutan yang kedua disampaikan sang empunya sekolah, Kepala Sekolah SD IT Ukhuwah Bapak Saiful Mukmin, S.Pd.I. Bapak ini masih kelihatan muda, sangat fasih bermukaddimah dan pembawaannya sangat ramah. Kemudian dilanjutkan lagi dengan pemutaran video Kelas Inspirasi di kota lain.

Karena sedang bertugas ke luar kota, sambutan yang terakhir sekaligus membuka acara dari kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin diwakili oleh Bapak Nuriyadi, S.Pd. Beliau ini adalah Kadiv. Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin. Beliau menyampaikan penghargaan tak terhingga kepada Kelas Inspirasi karena turut memperhatikan pendidikan. Beliau juga bercerita bahwa beliau berangkat dari seorang guru olah raga di sebuah sekolah dasar dan karena kedisiplinan beliau bisa berada hingga posisi sekarang. Beliau menyampaikan resep rahasia apa yang selalu beliau lakukan sejak mengajar jadi guru hingga sekarang, yaitu Perencanaan yang matang, sesuai aturan dan evaluasi. Betapa inspirasi itu sangat dekat, bahkan sudah datang jauh-jauh hari sebelum kami melakukan hari Inspirasi. Kemudian kami menyaksikan video lagi. Dan acara pembukaan ditutup dengan hamdallah.

Selanjutnya giliran Kak Yanti yang merupakan alumni Indonesia Mengajar. Karena suasana terlalu tegang, Kak Yanti melakukan tebak tebakan seru mengenai warna dan pergi ke Amerika, pokoknya seru deh. Dari permaiann yang dibagikan Kak Yanti aku menyadari bahwa pola pikir orang dewasa dibuat terlalu serius, memperhatikan hal-hal besar dan menyepelekan hal kecil, bertambahnya usia memang semakin mengikis jiwa anak kecil dalam diri kita, sepertinya memang benar jangan jadi tua dan menyebalkan, bersantai sedikit laah ;)

Sambil mengisi waktu menunggu pemateri management class, kami menyaksikan kembali video seperti video yang dibuat keluarga kopi yang biasa kusaksikan di youtube, tentang Indonesia Mengajar, awal mula terbentuk, bagaimana proses perekrutan Pengajar Mudanya yang diharapkan menjadi future leader, world class competence graduate. Seperti yang sering diutarakan bapak Anies Baswedan, mengapa sasaran Indonesia mangajar adalah sekolah dasar karena 66% sekolah dasar kekurangan guru. Di Indonesia mengajar anak-anak Indonesia terbaik diberi kesempatan tinggal dan lebih dekat dengan masyarakat, dan lain sebagainya.

Karena Bapak Saiful sebagai pemateri masih rapat, maka kelas di isi oleh Mbak Maya seorang Socialpreneur, profesi yang sangat menakjubkan, fasilitator yang datang jauh-jauh dari Palangka Raya. Mbak Maya mengajak Mas Angga kami sekelas goyang Maga-maga dan Open Banana yang sangat sensasional, yang sempat membuatku galau karena sampai rumah lupa nada lagunya :D
Karena management class masih belum bisa dimulai, maka Ibu Devi seorang terapis anak-anak berkebutuhan khusus mengajak kami semua berkenalan dengan melalui lagu, seru sekali, aku seperti menemukan kembali rasa bahagia yang natural, menemukan kembali jiwa anak-anakku yang telah hilang.

Bapak Saiful datang, management class dimulai. Karena tidak semua orang di kelas pernah mengajar maka bapak Saiful berbagi berbagai tips apa saja yang harus dilakukan di kelas. Diantaranya adalah :
-         Apersepsi yang menarik
-         Jujur, kalau kita gugup jujur saja
-         Melakukan kesepakatan
Misalnya kesempatan guru berbicara dan kesempatan siswa berbicara, keduanya harus seimbang 50 : 50. Memang benar yang disampaikan oleh bapak Saiful, karena sebgaian dari guru biasanya lebih banyak berbicara ketimbang mendengar.
-         Ketika siswa mulai bosan, selipkan ice breaking berupa tepuk-tepukan. Kami diajarkan berbagai tepuk, diantaranya tepuk satu, tepuk dua, tepuk kebalikan, dan lain-lain.
-         Beri anak waktu untuk saling bercerita dengan teman sebangkunya mengenai pelajaran saat itu.
-         Menginspirasi dan memberi kesan
Seperti yang tertulis di depan sekolah “Guru yang mulia, adalah guru yang menginspirasi”
Yang mucul di kepalaku sat itu adalah “Sejauh mana aku mampu menginspirasi? Adakah yang akan terinspirasi olehku?” kemudian hening, aku galau.
-         Yang terakhir adalah memastikan siswa pulang dengan semangat, sesuatu yang berkesan dan mampu mengingatkan kepada kita.

Saat itu aku benar-benar berada dalam posisi belajar, aku tidak ingin melewatkan satupun apa yang dapat kupelajari hari itu, karena aku berpikir ini adalah kesempatanku dan tidak semua orang bisa mnedapatkannya.

Saat pembagian kelompok, aku berharap aku masuk kelompok sekolah yang paling sulit medannya, tapi ternyata aku mendapat kelompok yang akan menginspirasi di sekolah yang tidak kalah menantangnya, 12 kelas bray! SDN Antasan Kecil Timur 1 di belakang mesjid Jami’.
Dalam kelompok yang kami beri nama “Anak Kita, Inspirasi Kita (AKIK)” dengan filosofi bahwa seperti batu yang harus terus menerus di asah, demikian pula anak-anak dan kami harus menjadi pengasah yang baik. Di kelompok ini aku satu kelompok dengan orang-orang yang profesinya ajib, Kak Ryna PNS Hukum dan HAM, Ibu Devi Terapis ABK RSUD Ulin, Kak Nadya Pegusaha, Ika Perawat yang jauh-jauh datang dari Sungai Danau, Ibu Lela Branch Manager Sebuah Bank di Kapuas yang belakangan aku tahu beliau adalah kakak dari (alm) Nannunk rekan di Penggerak Malam Puisi Banjarmasin, Bapak Zul Faisal Guru Bahasa SMAN 1 Banjarmasin yang juga dosen STIKES Sari Mulya Banjarmasin, dan banyak lagi, aku sendiri dengan profesiku yang nothing, wohoo Aku benar-benar merasa bukan siapa-siapa, aku benar-benar krisi kepercayaan diri, pertama kali dalam hidup aku lebih memilih mennjadi anggota dan tidak terbesit sama sekali menjadi ketua atau perangkatnya. Kami memilih Kak Ryna menjadi ketua, dan aku yakin kami tidak salah pilih.

Hati kecil meledekku “Ah, maniak ini, dari sekian banyak rekormu masih bisa juga nggak pede ternyata” :D Aku benar-benar harus lebih banyak belajar dan jadi “orang” suatu hari nanti.
Oya, kebetulan fasilitator kami adalah Kak Maya “Maga-Maga”, aku lebih nyaman memanggilnya Kak May. Kak Maya kelihatan kalem, padahal fellingku kak Maya ini orangnya rame, mungkin masih awal-awal jadi masih jaim, hihii Peace kak May :D
Dalam kelompok kami berdiskusi apa saja yang akan kami persiapkan dan lakukan. Kami juga berbagi ide dan bagaimana tips mengajar anak SD. Bapak Zul banyak memberi masukan dan membuat kami mengerti mengenai daya pengikat. Ada satu kalimat yang kucatat dengan baik dari apa yang disampaikan oleh Bapak Zul :

“Kalau saya mengajar SMAN 1 dan mereka lulus dengan baik, maka bukan saya yang hebat, tapi memang karena mereka yang pintar. Yang hebat itu adalah guru yang mengajar kemampuan siswa yang sangat minus dan menjadikannya luar biasa plus”

#Jleb!

Kemudian salah seorang panitia berbagi kepada kami pengalaman dalam Kelas Inspirasi. Beliau mengatakan “Anak-anak adalah prajurit cita-cita, dan tugas kita adalah mengawal mereka agar tidak melepaskan cita-cita mereka”. Bukan hanya tentang cita-cita, tapi juga bagaimana kita menanamkan bahwa kami juga besar hingga menjadi seperti sekarang ini adalah karena kami bersekolah, karena pendidikan, kejujuran dan kerja keras, dan kini kami kembali ke sekolah untuk membayar lunas apa yang pendidikan berikan untuk kami hingga menjadi seperti sekarang ini. Memberikan semangat untuk terus belajar, juga berterimakasih atas do’a dan apa yang telah dilakukan orang tua .

Seusainya, tetep nggak bakalan ketinggalan bernarsis-narsis ria, aku tidak mengerti bagaiman ibu-ibu ini begitu semangat dan enerjiknya, mereka terlihat muda dari usia sebenarnya, mereka ceria, aku sangat bersyukur sekali bertemu dengan orang-orang ini. Tuhan menyentilku dengan sangat manis, mengingatkanku tentang banyak hal baik dengan cara yang baik.

Hari itu aku pulang dengan tekad yang besar, bergetar diriku karena syukurku yang juga tak kalah besar. Semakin tak sabar H-10 hari inspirasi tiba, bismillah… J








--- SMP Anggrek Banjarmasin, 26 September 2014
9.58 AM



Virus Maga-Maga dan Open Banana

Jadi ceritanya setelah briefing Kelas Inspirasi tanggal 20 September kemarin selain dilanda galau mau melakukan apa, aku juga dilanda kegalauan gara-gara lupa nada lagu goyang Maga-Maga dan Open Banana yang diajarkan oleh Mbak Maya fasilitatorku pas briefing kelas inspirasi. Sepanjang waktu entah di jalan, entah di sekolah, di kampus, lagi magang, berusaha keras mengingat sampai akhirnya kak May mengirimkan voice note lewat whatsapp. Galau berkelas! :D

FYI, aku paling anti sama goyang-goyangan apapun wujudnya, kata teman-teman aku terlalu cool, padahal coolkas! Wkwkwk Tapi entah kenapa habis kelas inspirasi malah keranjingan goyang Maga-Maga dan Open Banana, gokil!

Ini dia lirik lagunya :
Maga-Maga Dance Song

Si si kore, si si koresa
Si si si si Maga, Si si si si Maga
Maga Maga… Maga Maga…
Maga… Maga…

Lagu Maga-maga ini dinyanyikan 3 kali dengan level suara low, medium dan high! :D *Dancing*

Open Banana

Open Banana, Open Banana
Open Banana, Open Banana
Smell smell Banana, Smell smell Banana
Smell smell Banana, Smell smell Banana
Eat eat Banana, Eat eat Banana
Eat eat Banana, Eat eat Banana
Share share Banana, Share share Banana
 Share share Banana, Share share Banana
Close close Banana, Close Close Banana
Close close Banana, Close Close Banana
Close!

Sayang belum dapat fotonya, ntar lain waktu dishare foto-foto goyangan sensasional ala Kelas Inspirasi Banjarmasin. Atau kalau mau private khusus goyang Maga-Maga dan Open Banana bisa hubungi langung, saya sudah bisaaaa, ayyeeeee :D

--- SMP Anggrek Banjarmasin, 27 September 2014

9. 32 AM

Dari Seseorang



*Yang tersisa dari LINE pasca tewasnya hape android :')*

I'm lucky, but he not...

Dia menyebut dirinya “LUCKY”, hampir setiap saat dia mengutarakan betapa beruntungnya dia mengenalku, padahal sebenarnya akulah yang paling bersyukur dengan kehadirannya di hidupku.

Dia bukan teman, juga bukan sahabat, apalagi menyandang embel-embel pacar, tapi dia lebih dari itu. Dia bukan angka 1, dia bukan yang utama di hidupku tapi dia adalah angka 0 (nol) pada penyebut bilangan pecahan yang menjadikan maknanya tak dapat  didefinisikan.

One Of The Best (Weekend) Day Ever

Jika aku melewati banyak hari sibuk sepanjang waktuku, maka hari ini adalah salah satu hari tersibuk terbaik yang pernah ada. Seperti weekend-weekend  yang lalu aku nyaris tak punya waktu untuk bersantai ria, tapi ada yang berbeda dari kesibukan weekend kali ini. Hari yang kutunggu-tunggu tiba, briefing Kelas Inspirasi Festival Indonesia Mengajar setelah sebelumnya aku dinyatakan terpilih sebagai relawan seperti yang kuceritakan di postingan Kabar Gembira. Selain itu, pagi-pagi sekali aku sudah berada di sekolah karena hari ini kami guru-guru akan mendampingi siswa-siswa sekolah kami SMP Anggrek Banjarmasin pada Karnaval dalam rangka Hari Anak dan HUT Kota Banjarmasin ke 488 di  Balai Kota. Berbagai kehebohan terjadi sejak sebelum keberangkatan, aku dan saudara kembar dempetku Lia sudah menyiapkan amunisi sejak di rumah berupa kacamata, kamera dan tongsis, ajib lah pokoknya.



Jika hari-hari biasa di sekolah kami mengenakan baju sasirangan kain khas Kalimantan Selatan pada hari Kamis saja, hari ini kami mengenakannya pada hari Sabtu dan kami dibebaskan mengenakan jilbab warna lain selain jilbab kebangsaan warna hitam kami dan sepatu bebas, tapi karena terlalu taat kami tetap mengenakan sepatu fantofel yang akhirnya menyebabkan kami salah kostum :D



Pukul 7.30 kami berangkat menuju Balai Kota, jalanan kota padat sekali, kami sampai harus memutar jalan untuk menemukan posisi parkir terbaik.




Ada yang berbeda ketika melihat anak-anak yang biasanya berwajah polos dengan seragam putih birunya kali ini tampak sangat dewasa mengenakan berbagai kostum daerah dan profesi masing-masing. Aku seperti melihat bayangan mereka di masa depan, ada dokter, TNI, Polisi, PMR, dan lain sebagainya. Haru bercampur lucu, jika hari-hari biasa pergaulan kami agak canggung, hari ini pertama kalinya kami bercapur baur menjadi satu dalam suasana yang hangat, akrab dan lebih santai di luar jam sekolah. Seperti tidak ada garis pembatas di antara kami, namun tetap saling menghormati. Aku melewatkan kuliah tambahanku hari ini demi tidak melewatkan moment ini.
Begitu banyak manusia di sana dengan berbagai kostum dari begitu banyak sekolah di Banjarmasin, entah mengapa anak-anak ini, yang mengisi hidupku selama  beberapa bulan magang ini tetap terlihat paling bercahaya, do’a-do’aku mengudara semoga apapun mimpi mereka nanti, mereka tidak akan pernah mengerdilkan mimpinya sendiri, mereka harus menjadi sesuatu yang melebihi ekspektasi orang-orang diluar sana tentang mereka.



Ceritanya memang Hari Anak Nasional tapi entah mengapa acara ini malah terkesan kurang bersahabat dengan anak-anak. Anak-anak dengan berbagai kostum yang entah sebetapa gerahnya itu dibiarkan sangat lama menunggu kedatangan ‘orang-orang atas’ dalam keadaan panas yang sangat terik. Beberapa kali kami membagikan air minum dan tisu karena anak-anak mulai kepanasan dan berkeringat bahkan sebelum karnaval berjalan.

Untuk mengisi kebosanan, kami berfoto-foto dan berselfie ria dengan berbagai pose, dari yang paling manis sampai yang paling alay :D



Setelah beberapa kali di PHP disuruh membenarkan barisan seperti akan mulai berjalan tapi sebenarnya belum, akhirnya karnaval di mulai juga, kami adalah sekolah paling heboh, bagaimana tidak, hampir seluruh guru pendamping ikut berkarval mendampingi berjalan sangat jauh dari balai kota melewati pelabuhan lama berputar sampai jalan Lambung Mangkurat hingga kembali ke balai kota. Jika dipikirkan dengan waktu yang normal berjalan sejauh itu seharusnya kami merasakan sepatu 5 cm ini menyakiti kaki kami, tapi karena saking serunya tanpa terasa kami sampai juga di titik awal kami berangkat.

Kelelahan berjalan, kami makan bersama, seru sekali. Sampai ada adegan suap-suapan, naluri emak-emakku muncul :D

Walaupun tidak juara, tapi bagiku kalian, anak-anakku di SMP Anggrek adalah yang terbaik, kesayanganku, yang terhebat yang pernah ada. Moment seperti ini akan jadi hal yang paling kurindukan nanti saat perjalan magang ini berakhir. Waktu magang semakin dekat berakhir, aku semakin ingin menciptakan lebih banyak moment lagi bersama mereka untuk menjadi kenangan manis yang setiap saat kubuka dan membuatku tersenyum manis, bahwa mereka adalah beberapa lembar terbaik dalam catatan sejarah kehidupanku. Untuk kalian, terimakasih…




--- Simpang Gusti, 21 September 2014
1.22 AM



*Jaringan super lemot, foto-foto lainnya menyusul*

Kabar Gembiraaa...

Kabar gembira untuk kita semua, bukan karena kulit manggis kini ada ekstraknya tapi sekarang Kelas Inspirasi ada di Banjarmasin. Apa sih Kelas Inspirasi dan apa menariknya? Sekilas tentang Kelas Inspirasi, Kelas Inspirasi merupakan program bagi para profesional yang ingin menjadi relawan mengajar di sekolah dasar selama satu hari. Program ini merupakan bagian dari Indonesia Mengajar milik Anies Baswedan, lebih lengkapnya bisa dilihat di tentang Kelas Inspirasi dan Indonesia Mengajar. Memang apa untungnya kalau berhasil jadi relawan di Kelas Inspirasi? Menurut sebagian orang mungkin nggak ada untungnya memang, tapi ini nyaris separuh mimpikuuuuu!!!



Kelas Inspirasi sendiri pertama kali dilaksanakan di Jakarta dan kini sudah ada di 50 kota di seluruh Indonesia, banyak orang ingin terlibat di dalamnya, setelah mendaftar dan diseleksi sedemikian rupa aku dinyatakan terpilih menjadi bagian di dalamnya. It’s amazing, like a dream! Setelah bertahun-tahun ngefans dengan Anies Baswedan, update buku dan berita tentang Indonesia Mengajar, menempel besar-besar wajahku bersama foto-foto Pengajar Muda, sekarang aku sudah menjadi sebagian kecil di antaranya.

Siang itu aku hampir saja jejingkrakan kegirangan menerima email dari Kelas Inspirasi jika saja seandainya saat itu tidak sedang berada di sekolah tempat magang mengajar. Awalnya sempat pasrah karena sekian lama belum mendapatkan kabar pengumuman, siapalah aku ini seorang mahasiswa tingkat akhir yang sedang magang di sebuah sekolah SMP swasta merangkap sebagai guru bimbingan belajar dan penulis serabutan. Dinyatakan diterima itu seperti berkah tiada tara. Mimpiku selama ini perlahan seperti semakin tampak sangat dekat di depan kedua mataku.

Ini dia penampakan email dan pengumumannya.



 *Daftar Nama Relawan Dengan Berbagai Profesi yang Menakjubkan*

Sabtu ini briefing pertama relawan kelas inspirasi, aku sangat gugup menghadapi hari itu karena aku akan melihat berbagai macam profesi menakjubkan yang akan siap menginspirasi.


Aku belum tahu dimana lokasi sekolah tempat briefing, aku jamin aku bakalan tersesat tapi aku sudah sangat tidak sabar menanti hari itu. Sabtu ini jadwal sangat padat, tapi aku on fire

Yeaaah… Mohon Tuhan lancarkan harikuuuuu~~ J


--- SMP Anggrek Banjarmasin, 17 September 2014
8.47 AM

Finally, Perayaan Yang Tertunda...

Alhamdulillah... Setelah memakan waktu yang lumayan panjang kurang lebih sama lamanya dengan waktu ideal untuk move on, akhirnya PERAYAAN YANG TERTUNDA resmi terbit secara indie setelah sebelumnya melewati masa revisi, ganti penerbit dan antri ISBN di Perpustakaan Pusat Nasional.

Buku ini sendiri berisi kumpulan 51 puisi terpilih yang kutulis sejak tahun 2009 hingga Maret 2014 yang kuhadiahkan untuk Ulang Tahun Ayahku yang ke 51. 

Isinya sendiri beragam, tapi sebagian besar memang bergenre romance, berbagai macam bentuk puisi cinta sebagaimana kiblat tulisan-tulisanku selama ini. 

Awalnya memang diniatkan hanya untuk konsumsi pribadi, khusus untuk pria tercintaku, Ayah. Namun banyak teman-teman yang merespon positif akhirnya buku ini akan di order secara massal.

Buku kumpulan puisi ini berarti banyak buatku, aku melihat bagaimana diriku tumbuh di dalamnya, aku menyaksikan kepada siapa saja dan bagaimana cara diriku jatuh cinta.

Bagi kalian yang mau order buku Kumpulan Puisi Perayaan Yang Tertunda hanya dengan Rp. 34.000,- (belum termasuk ongkir) kalian dapat menikmati lautan kata yang sarat makna lengkap dengan tanda tangan penulisnya langsung, bisa invite di 26F52AA7.

Yang penasaran dengan sinopsis dan penampakan lebih lengkapnya bisa kunjungi Nulisbuku.com :)




Sejuk Awal September


Setelah melewati begitu banyak hari sibuk yang melelahkan belakangan ini dan sempat jatuh sakit. Seseorang mengirimkan sebuah pesan istimewa yang menyejukkan memberi semangat di awal September:

Dia yang Seperti Sudah Sewindu Di Hidupku

Aku mengenalnya tak cukup lama, tapi seperti sudah sewindu dia di hidupku. Dia selalu mengistimewakan aku bahkan saat seluruh dunia mengerdilkan mimpiku. Terkadang aku merasa tak adil untuknya, aku selalu berlari kepadanya setiap aku kacau, marah-marah kepadanya sekalipun kesalahan yang tidak dilakukan olehnya, dia tidak pernah masalah dengan aku gampang uring-uringan dari hal-hal sepele sampai hal besar. Tapi saat aku sedang bersenang-senang aku bisa seharian jauh dari telepon genggam tanpa ingat dia ada disana.

The Story of " Si Pengangguran Banyak Acara"


Aku yang dulu bukanlah yang sekarang, asek aseek josh! *oke stop itu alay!*

Well, akhirnya kesepian hari-hari akhir ini memancing keinginanku untuk mengisi blog ini lagi. Ah, sudah lama sekali, sekarang komplit, selain hati yang dipenuhi jaring laba-laba karena tidak ada yang menempati, bahu yang berdebu karena sudah lama tidak ada yang bersandar disana, ditambah lagi blog yang nyaris jadi sarang hantu. *curcol sambil nyapu*

Halloooo Ay kemana aja kamu selama ini?

(Sedang) Bermanja Kepada Tuhan

Ada banyak hal yang mengganguku belakangan ini, hari-hari kulewati dengan kesulitan bernafas, bergumpal lelah menggelembung semakin menyesakkan yang kapan saja bisa meledakkan dada, setiap hari kepala berdenyut-denyut tanpa toleransi pada warasku yang kian terkikis. 

Benar apa yang dibilang Mas bangkit saat ulang tahunku yang ke 20 lalu

KALIAN APA-APAAN?!


Dalam hitam menyela bintik-bintik warna-warna
Kiri kanan tertata senyum polesan di jalanan
Wajah manis tersulam penuh pura-pura
Menjadi yang terpuja dalam fana
Berbahasa surga mengobral dusta, perusak dalam kaidah tata bahasa
Pesta durian berjuta-juta
Plesiran tertawa-tawa
Kalian berpesta pora
Menyipit mata pada manusia dengan ajal di depan mata
Hey, kalian apa-apaan?!


Alalak Utara, 27 Maret 2014
23.34

DRAMA SEGELAS JINGGA


Wanita itu memesan segelas jingga di atas meja
Kemudian memandanginya penuh tanya
Ada apa sebenarnya di dalamnya?
Sehingga si pria pujaannya begitu menyukainya


Jemarinya bergerak mencapai batang sedotan
Butir-butir kenangan timbul tenggelam dalam adukan
Luka-luka mulai mengambang di permukaan
Tanya-tanya meleleh disisian gelas


Bibirnya mulai menyesap perpaduan getir rindu sambil berangan
Hingga getirnya membanjiri kerongkongan


Butir-butir kenangan mencair memudarkan jingga
Tapi masih timbul tenggelam dalam ingatan
Tanya-tanya meluber, sekalipun sudah membasahi meja
Masih saja tak ada jawab


Bibirnya menyesapnya lagi
Tak hanya getir tapi juga mulai hambar
Lantas apa yang masih bisa dinikmati dari perasaan yang tak enak begini?


Kenangan yang menghambar
Luka-luka yang mengambang
Tanya-tanya meluber tanpa jawab


Sejenak wanita itu terdiam
Tak berapa lama dia angkat kaki

Meninggalkan banyak cerita dalam hambarnya drama segelas jingga


*Untuk segelas lemon tea yang kau suka
Alalak Utara, 28 Maret 2014
00.13

LEBIH RINGAN MANA?


Menurutmu aku apa?
Bibir pantai tempat bidukmu menanggalkan penat sajakah?
Atau sisa-sisa karang terdampar yang memberimu kasihan?
Dirimu, adalah lelah jemuku mengadu cemburu antara harap dan penat
Butir-butir hujan kelabu yang menimpa tanah merah
Penabuh resah di antara duka dan bahagia
Menurutmu, lebih ringan mana?
Jadi aku, ataukah kau saja?


Banjarmasin, 26 Maret 2014
23.22