Tampilkan postingan dengan label Katanya Puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Katanya Puisi. Tampilkan semua postingan

Cemburulah...



Jika selama ini tiada sesiapapun yang pernah kau cemburui

Maka kali ini cemburulah kepada hujan...

Karena kehadirannya jauh lebih kurindukan dari pada pertemuan kita
Suara derainya yang jauh menyentuh genteng jauh lebih ingin kudengarkan ketimbang nyanyianmu
Dan rintiknya yang men
yentuh jemariku jauh lebih kuinginkan ketimbang genggaman tanganmu...

Cemburulah...
Akhirnya dia datang kepadaku, disini...
Di tanah yang jauh dari pijakmu...


Simpang Gusti, 24 Oktober 2014
12.48 PM


Finally, Perayaan Yang Tertunda...

Alhamdulillah... Setelah memakan waktu yang lumayan panjang kurang lebih sama lamanya dengan waktu ideal untuk move on, akhirnya PERAYAAN YANG TERTUNDA resmi terbit secara indie setelah sebelumnya melewati masa revisi, ganti penerbit dan antri ISBN di Perpustakaan Pusat Nasional.

Buku ini sendiri berisi kumpulan 51 puisi terpilih yang kutulis sejak tahun 2009 hingga Maret 2014 yang kuhadiahkan untuk Ulang Tahun Ayahku yang ke 51. 

Isinya sendiri beragam, tapi sebagian besar memang bergenre romance, berbagai macam bentuk puisi cinta sebagaimana kiblat tulisan-tulisanku selama ini. 

Awalnya memang diniatkan hanya untuk konsumsi pribadi, khusus untuk pria tercintaku, Ayah. Namun banyak teman-teman yang merespon positif akhirnya buku ini akan di order secara massal.

Buku kumpulan puisi ini berarti banyak buatku, aku melihat bagaimana diriku tumbuh di dalamnya, aku menyaksikan kepada siapa saja dan bagaimana cara diriku jatuh cinta.

Bagi kalian yang mau order buku Kumpulan Puisi Perayaan Yang Tertunda hanya dengan Rp. 34.000,- (belum termasuk ongkir) kalian dapat menikmati lautan kata yang sarat makna lengkap dengan tanda tangan penulisnya langsung, bisa invite di 26F52AA7.

Yang penasaran dengan sinopsis dan penampakan lebih lengkapnya bisa kunjungi Nulisbuku.com :)




KALIAN APA-APAAN?!


Dalam hitam menyela bintik-bintik warna-warna
Kiri kanan tertata senyum polesan di jalanan
Wajah manis tersulam penuh pura-pura
Menjadi yang terpuja dalam fana
Berbahasa surga mengobral dusta, perusak dalam kaidah tata bahasa
Pesta durian berjuta-juta
Plesiran tertawa-tawa
Kalian berpesta pora
Menyipit mata pada manusia dengan ajal di depan mata
Hey, kalian apa-apaan?!


Alalak Utara, 27 Maret 2014
23.34

DRAMA SEGELAS JINGGA


Wanita itu memesan segelas jingga di atas meja
Kemudian memandanginya penuh tanya
Ada apa sebenarnya di dalamnya?
Sehingga si pria pujaannya begitu menyukainya


Jemarinya bergerak mencapai batang sedotan
Butir-butir kenangan timbul tenggelam dalam adukan
Luka-luka mulai mengambang di permukaan
Tanya-tanya meleleh disisian gelas


Bibirnya mulai menyesap perpaduan getir rindu sambil berangan
Hingga getirnya membanjiri kerongkongan


Butir-butir kenangan mencair memudarkan jingga
Tapi masih timbul tenggelam dalam ingatan
Tanya-tanya meluber, sekalipun sudah membasahi meja
Masih saja tak ada jawab


Bibirnya menyesapnya lagi
Tak hanya getir tapi juga mulai hambar
Lantas apa yang masih bisa dinikmati dari perasaan yang tak enak begini?


Kenangan yang menghambar
Luka-luka yang mengambang
Tanya-tanya meluber tanpa jawab


Sejenak wanita itu terdiam
Tak berapa lama dia angkat kaki

Meninggalkan banyak cerita dalam hambarnya drama segelas jingga


*Untuk segelas lemon tea yang kau suka
Alalak Utara, 28 Maret 2014
00.13

MIMPI II


Mimpi akan mengantarkanmu
Kepadanya yang tengah di ambang jarak
Tanpa perlu sayap
Tanpa perlu pesawat
Tanpa perlu sarana apapun untuk segera melompat ke buaiannya
Selain dengan hanya;
MEMEJAMKAN MATA….


Banjarmasin, 25 Maret 2014

11.32

Maaf

Maaf, aku belum dapat menyusulmu
Tolong simpankan rindu yang kau tawarkan di ujung jalan sana untukku
Jangan menikung
Apalagi berbalik arah!


Banjarmasin, 30 Desember 2013
18.19


Mimpi


Mimpi adalah mahakarya ilusi yang paling berani
Kelak ia akan menguap dan mengendap
Bersama doa-doa yang mengudara
Setelah melalui proses panjang
Kemudian akan mengantarkanmu pada sebuah keajaiban yang sesungguhnya;
KENYATAAN


Jakarta, 22 Desember 2013
16.33



Berharap Terbiasa

Aku berusaha untuk tertidur tapi mataku tetap terbuka
Berharap besok semua kembali seperti biasa
Menikmati rasa yang sama tanpa harus merasa terluka
 Menjadi baik-baik saja tanpa kau harus selalu ada
Melunasi hutang perasaan hanya dengan menunaikan kerinduan lewat bayangan
Menjadi bahagia hanya dengan menyemaikan doa untuk sebuah nama penyebab hampa
Semuanya terasa tak biasa
Logika dapat menerima
Tapi hati, tetap tak terbiasa…


Banjarmasin, 18 Mei 2013
1.48



Melanjutkan Mimpi

Aku melihat banyak cerita dari banyak wujud manusia di dunia
Banyak hal terjadi seperti mimpi
Hal-hal yang terbayangkan sebelumnya bergerak
Mendekat seperti kepingan-kepingan puzzle yang terserak
Dan kemudian sekarang nyaris utuh.

Entah apa yang terjadi
Semuanya tampak samar bagiku
Situasi ini seperti tak terbaca hanya dengan mata terbuka
Aku tak tahu apa yang kualami selama ini

Setiap pagi ketika hari berganti aku menaruh janji pada diri
Untuk sebuah perwujudan akan mimpi yang terhalangi
Bukan, mungkin bukan terhalangi tapi tertunda

Ketika aku bertemu dengan banyak orang dengan berbagai mimpi
Aku menyadari setiap orang berjalan mewujudkan mimpi
Mendadak tak mengerti
Mimpi apa yang kujadikan mimpi?
Sebuah rahasia hati yang aku sendiri tak mampu memahami
Perjalanan panjang yang berarti tapi terasa tak berarti
Karena aku tak menyadari betapa lelah aku berlalu

Aku ingin mengeluh akan luka yang tak terperi
Namun ketika kuingat lagi apa yang sudah kujalani
Aku masih bisa menghitungnya dengan beberapa jari dan aku berhenti tergerak untuk berlari
Hey, ini hanya sebagian kecil, baru sedikit dari usaha yang mampu kuberi
Ayo, kembali berdiri dan melanjutkan lagi!


*Menyemangati diri sendiri
Banjarmasin, 16 Maret 2013

06.43

Drama Satu Babak

Selamat malam dunia…
Ini cerita tentang si pesakit cinta
Kala itu ia masih terlalu muda mengenal cinta
Ia jatuh pada sebuah hati yang biasa
Pada sosok sederhana yang penuh cinta
Malam itu ia mengurai bahasa hampa
Yang nyaris tak terkata jika pada selain dia
Mereka berdua sempat bahagia
Sebelum akhirnya jarak membuahkan dusta…

Sekian
Selamat malam dunia…


Banjarmasin, 18 Januari 2013
19.54



Aku Harus Apa?



Kegilaan macam apa yang menderaku ini cinta?

Berwindu kurun waktu aku menunggu kau merengkuhku

Yang menjadi bisu karena keterasinganku


Aku harus apa cinta?

Menjadi keji aku membohongi diri,

mendikte hati untuk memutar haluan kaki

Atau menceraikanmu dari ingin hati?


Aku harus apa cinta?

Habis akalku sudah mengelabui hati

Sedang kita tidak pernah kehabisan energi saling menjauhi

Kita berada dalam satu tanah pijakan

Tapi mengeja jarak panjang bagai berbeda alam


Aku harus apa lagi cinta?

Sementara membuatmu berada disisiku aku tak mampu

Mencerabutmu dari doaku pun aku tak bisa...



Alalak Utara, 14 Februari 2014
06.07 PM

Monodrama


Diceritakan tentang kita

Definisi tentang aku dan kehadiranmu yang semu

Tentang dua keping yang saling terpisah

Oleh tatanan dimensi tata surya yang berbeda

Disatukan dalam sebuah skenario yang diciptakan-Nya

Dengan tema dan judul yang maya

Hanya ada aku dan kau

Dilengkapi permainan ‘trust’ yang turut serta

Membuat rahasia yang bercokol-cokol memberatkan kepala menjadi terkata

Siapa aku?

Mengapa harus kau?

Wujudmu yang tak tertangkap oleh mata, tetapi membuatku terbiasa

Dan terus bertanya-tanya akan hari sesudahnya

Akan menjadi apa kita?

Mungkin saja hanya akan menjadi sebuah fiktif belaka

Mungkin juga ternyata ending takdirku melingkar di jari manismu

Aku dan kau…

Sebuah monodrama yang belum usai tercipta…

Cerita Malam

Rangkakan malam beriring ringkik belalang

Meringkuk bintang berpijar malang melintang

Telusup angin meremas kulit pembalut tulang

Selain kesepian tak ada lagi yang lebih jalang,

menyerang diriku yang tengah merindu dengan malang...



*Alalak Utara, 24 Oktober 2013
10.49 PM

Kemarau

Angin musim kemarau

Mendesau bersama aroma pilu

Sebuk rindu dari pecahan cerita lalu

Turut terbawa masuk ke mata

Mengundang butir-butir air mata

Semakin berusaha mengusapnya

Terasa semakin derita


Bukankah kita pernah bersama?

Menghitung putik-putik cinta dalam satu bingkai penuh cerita


Sekarang aku telah kehabisan cerita

Kemarau telah menggugurkan semuanya

Bukan teriknya yang menyiksa

Bukan pula sepi yang memenjara

Tapi sangat sengsara rasanya bercerita

Tanpa kau yang jadi pendengarnya.



*Perpustakaan Jurusan PMIPA FKIP Unlam
Rabu, 9 Oktober 2013
13.50 WITA

Ada Apa?


Single,

Simple,

Penyendiri,

Bosan,

Terbelenggu,

Dan kesepian…

Itu Aku.

Kemudian kau datang dan memberi warna
Kau mencipta tawa dalam keadaanku yang gila
Kau mengusik senyap lewat balok balok nada

Aku mulai terbiasa

Hey, kau dan aku ada apa?





*Saat kesepian
Kayu Tangi, Sabtu 27 Juli 2013
10.58 PM