Mendesau bersama aroma pilu
Sebuk rindu dari pecahan cerita lalu
Turut terbawa masuk ke mata
Mengundang butir-butir air mata
Semakin berusaha mengusapnya
Terasa semakin derita
Bukankah kita pernah bersama?
Menghitung putik-putik cinta dalam satu bingkai penuh cerita
Sekarang aku telah kehabisan cerita
Kemarau telah menggugurkan semuanya
Bukan teriknya yang menyiksa
Bukan pula sepi yang memenjara
Tapi sangat sengsara rasanya bercerita
Tanpa kau yang jadi pendengarnya.
*Perpustakaan Jurusan PMIPA FKIP Unlam
Rabu, 9 Oktober 2013
13.50 WITA
1 komentar:
Wow! Keren cil, keren
Posting Komentar