Tersulut

Aku yakin tanpa perlu kuterangkan lagi kamu telah sangat memahami mengapa aku bersikap begini dan mengapa begitu. Walau tak jarang jalan pikiranku tak sama dengan imajinasimu dan membuat habis pikirmu.
Sebagaimana hari itu, kacau sekali pikiran ini mendebat hati agar tak sampai lancang merusak pertemuanmu. Sampai-sampai mau meledak rasanya hatiku menguasai diriku sendiri.
Tahukah kamu? Sebagaimana cinta, benci pun sulit dipaksa hilangnya. Sekuat hatiku menahan tak membenci bagian duniamu.