My Perfect Birthday Ever!


Awalnya tidak ada rencana seremonial khusus melewati malam pergantian usia, hanya duduk di sofa merah di sudut favorit café langganan, Tsar Café. Melepas suntuk di antara padatnya aktifitas dengan makan banyak, menceritakan hal-hal yang menyenangkan dan merenungi beberapa hal yang ingin ditanggalkan bersama usia yang berganti, hanya dengan Tya, adik sepupu sekaligus teman serumah yang selalu setia menemani. 


Ada hening mengantara di sela petik jarum jam yang terasa lebih lambat dari biasa dan jeda beberapa saat membuatku memunculkan kembali sedikit harap yang sempat mampir di benak beberapa saat lalu.


Tidak munafik, di usia yang tidak bisa dibilang remaja lagi aku masih mengharapkan sesuatu yang special, seperti merayakan ulang tahun di bandara Soekarno Hatta, perjalanan 5 hari Jakarta-Bandung di ulang tahun ke 20 lalu dengan Papap, Ibu dan Adik-adik atau ada surprise dari sahabat-sahabat di tengah malam, hal yang belum pernah kudapatkan sepanjang hayat. 


Tapi kali ini tidak ada keluarga, hanya ada adik sepupu tersayang, itu cukup membuatku bersyukur dari pada hanya melewati sendiri hari sakral yang maknanya seperti tahun baru kedua bagiku ini. Sahabat-sahabat yang dihubungi pun tampak sibuk, Kak Rudi lagi sakit, Redma Kodok memang kebetulan ada di Banjarmasin tapi sedang memanfaatkan moment dengan pujaan hatinya, Suci sedang karantina Galuh Banjar, Kak Herry sedang midtest di kampus, yang lainnya juga tampak sibuk di timeline twitter, tidak berharap lebih.


Sekitar pukul 10 aku sudah berniat pulang seandainya Redma tidak mengirimkan pesan whatsaap bahwa dia sedang bertengkar dengan kekasihnya dan minta kutemani, baiklah setidaknya menambah rasa cukup malam ini, ada saudara ada sahabat juga, tidak ada pacar sih sudah biasa.


Tapi tetap menggumpal juga harapan kecil itu, tentang ketidakmungkinan kejutan dari seseorang yang menghilang beberapa bulan terakhir dan pernah meninggalkan jejak harap di hati.


Malam makin beranjak, di sofa merah sudut café itu aku memutar ulang kembali tentang semua suasana hati yang kubawa ke tempat ini, suntuk, sedih, kasmaran, bahagia, tawa. Aku tersadar satu hal, nyaris semua orang yang istimewa pernah ku ajak ke café ini, adik kandung, paman, sepupu-sepupu, sahabat, pria tercinta, anak-anak komunitas, semuanya. Ya, salah satu tempat yang menempati salah satu bagian dari bilik bersejarah  di usiaku yang ke 20.


Segerombolan pria mahasiswa kampus STIENAS sempat menggoda kami yang sampai lewat pukul 11 malam belum beranjak juga dari café, kemudian berlalu begitu saja. Satu per satu pengunjung mulai meninggalkan café sedangkan aku tepat pukul 12 nanti baru diizinkan Redma untuk pulang. Aku menurut saja.


Mendekati pukul 12 Redma bolak balik menerima telpon entah dari siapa dan membicarakan sesuatu dengan mas-mas cafe tampaknya penting, raut wajahnya tampak siaga, sementara lampu-lampu café mulai dimatikan, aku mulai merasa tak enak dengan mas-mas karyawan café, sampai akhirnya gelap sama sekali, semua lampu dimatikan.


Sebuah cahaya tampak terang dari luar, aku curiga dan takjub seketika ketika pintu dibuka, speechless. Sedikit curiga tapi sama sekali tidak menduga akan seistimewa itu, ada Kak Mimie yang memegang sebuah tart dengan lilin angka 21, diiringi Suci, Fa’i, Ajen dan beberapa orang lagi karena gelap aku belum mencermati satu per satu siapa saja yang datang. Entah pertama kali siapa yang kupeluk dan bahunya kujadikan tempat menumpahkan air mata. Beberapa saat kemudian aku tahu, malam itu juga ada Kak Herry, Iwan dan Ntoy yang kukira adalah Teman Sedekat Bahu karena mirip tinggi kurusnya, tetap ngarep hehe


Hanya satu kalimat yang terkata :
“Aku nggak apa-apa nggak punya pacar, asal aku punya kalian”

 Suasana di Halaman Cafe Sebelum Surprise

Malam itu rasanya seperti mimpi, Kak Mimie yang rumahnya jauh bela-belain demi aku, Suci yang ngakunya lagi karantina, Kak Herry, Ajen dan Kodok yang rela ngumpul demi aku, Iwan juga, apalagi Fa’i dan Ntoy, aku tidak tau harus melakukan apa dan harus mengatakan apa, tahun yang paling special dan ini surprise pertama yang kuterima tepat pukul 12 malam.


Saat tiup lilin aku disuruh make a wish supaya nggak jomblo lagi, asli anak-anak tau banget tanggal 12 November lalu aku tepat setahun single haha

 Saat Make a Wish

Banyak do’a tertanam dalam hati, sungguh segala do’a terbaik yang kupanjatkan, nama kalian semua terselip diantaranya, aku sayang kaliaaaan, seriuuuusss.

 Sesaat Sebelum Adegan Suap-Suapan

Ada adegan suap-suapan juga, semua yang hadir kusuapi, Fa’i yang ngakunya alergi coklat juga harus makan, sampai mas-mas café juga, haha konyol!


Kupikir semuanya sampai disitu saja, saat turun tangga café aku digendong kak Herry, so sweet! Hari itu aku ratunya! :D


Tapi apa nih tiba-tiba Fa’i mendekat dan 3 kali tepuk baru berhasil memecahkan cangkang telur di kepalaku! What the… Aku tidak bisa mengelak dari adonan! Berbiji-biji telur melayang ke kepala, punggung, diiringi tepung, air selokan dan air westafel, kejar-kejaran di tengah malam buta, sampai dipelototin satpam! Sudah menciptakan keributan, mengotori halaman café pula. Situasi yang demikian memunculkan entah naluri kebapakan atau naluri OB si Ntoy, dia bersih-bersih menyiram halaman café yang kotor pakai air westafel, wkwk


Dengan Fa'i yang Malam itu Hadir Tanpa Kacamatanya

Masuk angin, bau, lengket, gatal, bahagia, terharu, semua jadi satu, entah bagaimana caranya si adonan bisa masuk dalam baju dan telinga, padahal pakai baju rapat, :p


Ini Wujud Buruk Rupaku di antara Para Pelaku Kejahatan
 
Akhirnya kami pulang juga diantar kak Herry, Suci dan Redma, nyaris pukul satu malam sampai rumah, masih menyempatkan berkicau di twitter sebelum akhirnya mandi dengan air seadanya karena ledeng mati pukul setengah 2 malam.


Terimakasih untuk Redma, Suci, Kak Mimie, kalian wanita-wanita hebat yang selalu mendengarkan, menerima dan mendengarkanku bagaimanapun aku, aku yakin kalian otak utamanya.


Kak Herry, terimakasih tidak pernah membiarkan aku sendirian di banyak malam minggu, walau hanya sekedar untuk menjadi kantong sampah curhatanku, membuatku banyak berpikir dan belajar tentang ketulusan sampai mengajakku menjadi supporter futsal.


Ajen, walaupun sering kuledek terimakasih sudah jadi patner galau dan pendengar curhat yang klop! Jangan pernah bosan untuk itu! Haha


Iwan yang meluangkan waktu, terimakasih karena selama ini selalu mengingatkanku agar jangan terlalu serius dan belajar tertawa lepas, itu penting buatku.


Hey Fa’i kau yang terkadang menyebalkan, terimakasih dalam perkenalan yang singkat kau menyimpan sebagian besar rahasiaku, terimakasih karena selalu menjadi penyemangat dengan caramu, mengingatkan untuk lebih percaya diri dan menghargai diri sendiri, kau special.


Ntoy, aku tidak menyangka dengan kehadiranmu, terimakasih sudah menjadi bagian dari para pelaku kejahatan yang membahagiakanku, juga untuk dokumentasinya, nanti aku minta.


Special Tya, teman hidup serumah, terimakasih tidak pernah bosan membuatku lupa dengan rasa marah, terimakasih telah menjadi bagian penting dari pendewasaanku, terimakasih sudah menahan ngantuk demi hariku.


Tsar Café, Kak Adis yang udah kasih diskon dan mas-masnya yang mau direpotin sampai tengah malam, terimakasih banyak.


Tahun ini kasih sayang Allah begitu terasa, setelah banyak hal berat terjadi dan aku berhasil melaluinya walau susah payah, dengan air mata, kelelahan luar biasa, sampai pada titik baliknya, pendidikan, karir, persahabatan, lingkungan sosial, apalagi keluarga yang semakin membaik, tentang cinta mungkin belum waktunya.


Tahun ini sama seperti tahun sebelumnya, single, tapi aku bersyukur karena selama ini aku tidak pernah sendiri, ada mereka, sahabat-sahabatku yang selalu meluangkan waktu, untuk semuanya terimakasih sudah melengkapi.


Banyak hal yang ingin kuwujudkan, aku selalu percaya, bersama do’a-do’a kalian, orang-orang tercintaku, Allah akan mewujudkan bersisisan dengan segala usaha yang kupunya.

Aku tidak tahu lagi bagaimana cara mengungkapkannya, yang jelas saat menuliskan cerita ini hatiku diliputi bahagia yang berkali-kali lipat, :)


Happy Birthday 21th Luthfia Ayu Karina
14 November 1992 - 14 November 2013

What a perfect birthday ever! :)

 
(Gambar dicomot begitu saja dari google)

0 komentar:

Posting Komentar