Pikirkan Kembali


Aku harus mencuri waktu disela ketidakwarasanku untuk merangkai satu persatu abjad yang terserak dalam kepala. Mengenai apa yang kau ungkapkan lewat tulisan dan telah kubaca, aku tidak tahu apa yang harus kujelaskan. Tapi ini sebagai bentuk balasan bahwa aku tidak mengabaikan apa yang kau sampaikan. 

Menengok sedikit ke belakang tentang beberapa waktu terakhir, bagaimana kita saling mengenal dan bagaimana sampai kau merasa aku kuabaikan. Kuakui untuk waktu yang singkat kau mengenalku cukup baik, tapi ada banyak hal yang kau tidak tahu tentangku. Terlalu singkat dan terlalu sederhana untuk mengucap cinta pada wanita antah berantah ini, yang bahkan dirinya sendiri nyaris tidak percaya pada cinta. Akan aneh pula jika kau mengucap cinta pada seseorang yang bahkan kau hanya mengenalnya lewat beberapa bait kata. Tapi ya, karena kau bilang itu cinta, tak ada alasanku untuk menghubung-hubungkannya dengan logika.

Aku tidak ada hak untuk menghakimi perasaanmu yang tanpa diduga-duga kepadaku. Tapi kau harus tahu, soal hati kau harus pandai-pandai membedakan mana suka biasa, mana penasaran saja, mana obsesi belaka dan mana yang benar-benar cinta.

Kemudian, selain itu aku minta maaf karena sudah membuatmu tak nyaman karena pengabaianku. Aku tidak marah, aku juga tidak ilfill, hanya saja aku terlalu sibuk dan malas meladeni pertanyaan-pertanyaan yang kurasa aku tidak perlu untuk menjawabnya.

Aku tidak sebaik yang kau kira, aku juga bukan siapa-siapa. 
Bukan salah untuk cinta, hanya saja kukira kau terlalu bersemangat dan terlalu cepat mengartikannya. Segala mentions, sms dan facebook aku hanya berkata-kata, aku hanya berusaha bersikap sebaik mungkin dan sewajarnya, juga karena aku terbiasa bermain dengan bahasa, maaf karena jadi membuatmu mengartikannya berbeda.

Maaf jika tulisan ini tak berarah. Jika ini kejam, ya inilah aku sebenarnya, kau boleh menarik kembali segala penilaianmu tentangku. Kau harus kembali pada hidupmu yang sebenarnya, dan aku masih tetap harus melanjutkan hidupku. Terimakasih bijaksana atas pengertiannya. 


"Would it be better if we were never near
knowing ME more has always been YOUR fear
let’s say goodbye to find a better place
before it’s too late..."





0 komentar:

Posting Komentar