Hari-hari sibuk menjelang Usia 20

Aiiishhh… November ini mungkin akan menjadi bulan paling sibuk di antara semua bulan yang punya. Waktu 24 jam rasanya tidak cukup untuk memikirkan, merancang dan melakukan semua pekerjaan. Selain malam, aku hampir tak pernah menjejakkan kaki di kost sepenjang hari. Kuliah, tugas, Himaptika, semuanya terasa begitu menyenangkan dilakukan dalam keadaan galau seperti ini, sekalipun menyita banyak waktu dan perhatian.


Entah sejak kapan, tidur hanya 3-4 jam setiap hari, dan makan sering 1x sehari menjadi hal yang biasa, malah terkadang tidak tidur semalaman untuk mengerjakan tugas, karena tidak punya waktu siang hari. Sibuk sepanjang hari, berinteraksi dengan banyak orang sering membuat lupa makan, dan waktu yang tersisa terasa sayang untuk hanya dihabiskan untuk tidur. Yah, kata beberapa teman, aku keterlaluan, berlebihan memforsir diri. Ah, kurasa tidak juga, masa muda tidak kembali, sayang untuk menyiakan waktu yang ada. Aku yakin, kelelahan seperti ini aku akan menikmati hasilnya di masa depan. Apapun itu, aku yakin Tuhan menyiapkan sesuatu yang baik untukku.


Ini cerita beberapa hari yang sibuk seminggu terakhir.


>> Sabtu, 3 November 2012, Hari Yang Padat


Hari ke-3 bulan November, sama sibuknya seperti hari-hari sebelumnya. Hari ini H-1 jelang Acara Mathematics Competition Revolution (MCR) dan Lomba Rumah Perkalian (LRP) 2012 seleksi Rayon Banjarmasin (Rayon J) yang diadakan oleh Universitas Negeri Surabaya dan Kampus FKIP Unlam sebagai tempat pelaksanaannya, seperti yang sudah kuceritakan di postingan sebelumnya.
Di luar kost dari pukul 7.30 pagi sampai pukul 11 malam, luar biasa. Pulang ke kost hanya beberapa menit untuk mengganti kostum, bahkan mandipun tidak.


Ngapain aja emangnya? Banyaak hal yang harus dilakukan.


Pukul 7.30 – 12.55 wita harus kuliah Penilaian Pembelajaran Metematika dan Strategi Belajar Mengajar.
Pukul 2 siang sampai jelang Magrib heboh di kampus dengan teman-teman lainnya mempersiapkan hal-hal yang dirasa perlu untuk acara besok.


Lepas Magrib kami Sabtu malaman bareng teman-teman panitia MCR 2012 dari Unesa di siring pinggiran sungai depan Mesjid Raya Sabilal Muhtadin sambil makan jagung bakar dan roti bakar. Ngobrol ngalor ngidul, dari seputar acara sampai curhat colongan. Lama kami disana, sampai perut terasa keroncongan, baru kami menuju Soto H. Anang untuk makan malam. Lama berkeliling kota menghadapi kemacetan-kemacetan, tau-tau pas di TKP sotonya habis, haha Kaciaaaan… Terpaksa balik ke Kampung Melayu, bermacet-macet ria dan memasrahkan perut di Soto Bang Engot.

Ini dia suasananya:

 Kegelapan di Siring

Suasana dinner di Soto Bang Engot

Jelang 11 malam, kami menuju habitat masing-masing, aku yakin semuanya sudah merindukan kasur untuk menjadi tempat berlabuh malam itu. Selamat istirahat semuanya, :) 


>>Minggu, 4 November 2012, Puncak dari Segalanya


Tiba juga harinya. Acara Mathematics Competition Revolution (MCR) dan Lomba Rumah Perkalian (LRP) 2012 seleksi Rayon Banjarmasin (Rayon J) sudah memasuki harinya. Sejak pukul 7 pagi kami sudah berkumpul di kampus, menyiapkan beberapa hal penunjang kelancaran acara. Seperti ruangan, spanduk, registrasi, konsumsi dan lain sebagainya.


Selama peserta mengerjakan soal, lucunya kami para panitia ikut-ikutan main Rumah Perkalian, dan meng-kursus bahasa Banjar mas Fendik, panitia dari Surabaya, lucu membandingkan antara bahasa kami, Jawa dan Banjar. Ah, Indonesia memang beragam, :)


Pukul 8 pagi acara di mulai, sampai mungkin kira-kira pukul 11, lupa tepatnya. Selesai acara tentu saja tidak ketinggalan sesi foto-foto, moment satu kali setahun, :)






Acara selanjutnya adalah mengantarkan arek-arek Suroboyo itu mencari oleh-oleh khas Banjarmasin di seberang Ramayana Mitra, lama kami ditahan hujan di sana. Mas fendik yang paling antusias belanja ini itu, :)


Tujuan kami selanjutnya adalah makan siang, semuanya sudah pada kukuruyuk, wajar, belum sarapan sejak pagi, :P
Lagi-lagi menu makan kami hari ini adalah soto, tapi kali ini istimewa, makan di warung Soto paling terkenal di Banjarmasin, Soto Bang Amat. Lokasinya di pinggir sungai, di bawah jembatan. Jangan salah, walaupun tempatnya terpencil, pengunjungnya buanyaak lho… selain makan Soto, kita bisa sambil menikmati eksotisnya sungai Banjarmasin dan hiburan berupa musik khas Banjar. Hmm… Rekomendasi tempat asyik buat ngumpul dengan teman-teman nih.




Selesai makan siang di Soto Bang Amat


Perjalanan kami belum selesai, setelah pulang beberapa menit untuk shalat ashar, kami langsung berangkat menuju jembatan Barito, jembatan besar yang menghubungkan Kalsel – Kalteng. Stetlah beberapa kali gagal mengajak arek-arek Suroboyo itu ke sana dan merekanya keburu penasaran banget, akhirnya kami berhasil berangkat ke sana. Menikmati sunset dari Jembatan Barito, hmmm… Menyenangkan, :)





Rangkaian Perjalanan Hari Terakhir





Sunset sudah hilang, saatnya pulang dan segera memeluk kasur. Hari yang padat. Kata mas Alfian “Ulun uyuh”, haha Semuanya pasti sudah tepar, seharian penuh. Terimakasih semuanya, selamat istirahat.
Untuk panitia Surabaya yang akan pulang besok, selamat menikmati malam terakhir di Banjarmasin, sampai jumpa lagi tahun depan. :)




0 komentar:

Posting Komentar