Melanjutkan Mimpi

Aku melihat banyak cerita dari banyak wujud manusia di dunia
Banyak hal terjadi seperti mimpi
Hal-hal yang terbayangkan sebelumnya bergerak
Mendekat seperti kepingan-kepingan puzzle yang terserak
Dan kemudian sekarang nyaris utuh.

Entah apa yang terjadi
Semuanya tampak samar bagiku
Situasi ini seperti tak terbaca hanya dengan mata terbuka
Aku tak tahu apa yang kualami selama ini

Setiap pagi ketika hari berganti aku menaruh janji pada diri
Untuk sebuah perwujudan akan mimpi yang terhalangi
Bukan, mungkin bukan terhalangi tapi tertunda

Ketika aku bertemu dengan banyak orang dengan berbagai mimpi
Aku menyadari setiap orang berjalan mewujudkan mimpi
Mendadak tak mengerti
Mimpi apa yang kujadikan mimpi?
Sebuah rahasia hati yang aku sendiri tak mampu memahami
Perjalanan panjang yang berarti tapi terasa tak berarti
Karena aku tak menyadari betapa lelah aku berlalu

Aku ingin mengeluh akan luka yang tak terperi
Namun ketika kuingat lagi apa yang sudah kujalani
Aku masih bisa menghitungnya dengan beberapa jari dan aku berhenti tergerak untuk berlari
Hey, ini hanya sebagian kecil, baru sedikit dari usaha yang mampu kuberi
Ayo, kembali berdiri dan melanjutkan lagi!


*Menyemangati diri sendiri
Banjarmasin, 16 Maret 2013

06.43

Drama Satu Babak

Selamat malam dunia…
Ini cerita tentang si pesakit cinta
Kala itu ia masih terlalu muda mengenal cinta
Ia jatuh pada sebuah hati yang biasa
Pada sosok sederhana yang penuh cinta
Malam itu ia mengurai bahasa hampa
Yang nyaris tak terkata jika pada selain dia
Mereka berdua sempat bahagia
Sebelum akhirnya jarak membuahkan dusta…

Sekian
Selamat malam dunia…


Banjarmasin, 18 Januari 2013
19.54



Postingan Yang Terlambat


Selamat ulang tahun Rudi Hermawan
Selamat mengulang hari lahir yang ke 24.

Kau dapat Lihat, Dengar dan Rasakan  kasih sayang-Nya kepadamu lewat dirimu yang sekarang, tetap bersyukur atas apa-apa yang telah diberikan-Nya, kebahagiaan, kesusahan dan kesedihan sekalipun jangan lupa meraba hikmah di baliknya. 

Semoga Sang Maha Cinta selalu  melimpahkan kasih sayang, kesehatan, melapangkan jalanmu untuk mewujudkan apapun yang kau cita-citakan dan percayalah Dia selalu menempatkan kita dalam rencana terbaik-Nya. 

Apapun harapan dan doa-doa terbaikmu Jalan Terus Hingga Ujung Waktu, aku turut mengaamiinkan di antaranya.

Terimakasih bijaksana selama ini telah membuat seorang anak pertama, juga wanita penyendiri yang terbiasa mandiri, selalu menjadi yang diandalkan, dijadikan pelarian dan selalu tampak sok kuat, walau kenyatannya aku tidak sepercaya diri dan sekuat itu, merasa memiliki seorang kakak.

Terimakasih bijaksana telah menjadi sahabat,  patner komunitas, nonton konser, makan, dan segalanya yang menyenangkan.

Terimakasih selalu menjadi pendukung terhebat atas karya dan cita-cintaku.

Terimakasih juga karena telah mengajarkanku rasa cemburu ketika kakakku punya pacar, :p

Walau tak selalu bertemu, terirnakasih bijaksana karena selalu menjadi yang perhatian dan cerewet mengingatkan hal-hal kecil sampai yang terbesar, mau direpotkan ini itu dan selalu membuat energi positif dengan canda dan tawamu.

Selamat mendewasa kakak, tetaplah jadi kakak yang menyenangkan, melihatmu, mendengarmu, kaulah yang terhebat...

‘cause you are amazing, just the way you are~~~ :)

*Alalak Utara, Maret 2014

Aku Harus Apa?



Kegilaan macam apa yang menderaku ini cinta?

Berwindu kurun waktu aku menunggu kau merengkuhku

Yang menjadi bisu karena keterasinganku


Aku harus apa cinta?

Menjadi keji aku membohongi diri,

mendikte hati untuk memutar haluan kaki

Atau menceraikanmu dari ingin hati?


Aku harus apa cinta?

Habis akalku sudah mengelabui hati

Sedang kita tidak pernah kehabisan energi saling menjauhi

Kita berada dalam satu tanah pijakan

Tapi mengeja jarak panjang bagai berbeda alam


Aku harus apa lagi cinta?

Sementara membuatmu berada disisiku aku tak mampu

Mencerabutmu dari doaku pun aku tak bisa...



Alalak Utara, 14 Februari 2014
06.07 PM

Monodrama


Diceritakan tentang kita

Definisi tentang aku dan kehadiranmu yang semu

Tentang dua keping yang saling terpisah

Oleh tatanan dimensi tata surya yang berbeda

Disatukan dalam sebuah skenario yang diciptakan-Nya

Dengan tema dan judul yang maya

Hanya ada aku dan kau

Dilengkapi permainan ‘trust’ yang turut serta

Membuat rahasia yang bercokol-cokol memberatkan kepala menjadi terkata

Siapa aku?

Mengapa harus kau?

Wujudmu yang tak tertangkap oleh mata, tetapi membuatku terbiasa

Dan terus bertanya-tanya akan hari sesudahnya

Akan menjadi apa kita?

Mungkin saja hanya akan menjadi sebuah fiktif belaka

Mungkin juga ternyata ending takdirku melingkar di jari manismu

Aku dan kau…

Sebuah monodrama yang belum usai tercipta…

Dari Mereka untuk Usia 21 :)


Banyak ucapan selamat dan do’a-do’a baik yang mengalir dari teman-teman, sahabat, keluarga di usiaku yang ke 21 tahun, baik lewat telepon, pesan, whatsaap, twitter, facebook. Apapun itu, semoga malaikat tidak kerepotan mencatat dan mengamininya. Ini dia penampakannya dari semuanya :)

Via Telepon :
Hanya satu orang, dari Kak Rudi, sahabat sekaligus kakak juga rekan sekomunitas, :)


Via SMS :

IBU
Iya sayang. Selamat ultah semoga sukses dan jadi anak kebanggaan Ibu dan Papap. Alhamdulillah banyak yang sayang sama Ayu.


PAPAP ULUN
Ya... Rabb... Ampuni dosa hambamu ini karena lemah iman, miskinnya ilmu agama hingga hamba tidak mampu mendidik anak-anak hamba menjadi orang yang menjalankan perintah agama, ampunilah dosa-dosa anak-anak hamba karena ketidakmengertian mereka, berkatilah mereka dengan keselamatan, hindarkanlah dari segala fitnah dunia dan akhirat mudahkanlah segala yang sulit, ringankan segala yang berat, Ya Rabb hamba ikhlas mnanggung semuanya karena kealfaan hamba mendidik mereka, selamat ulang tahun anakku semoga Anakku selalu dalam lindunganNya.

My Perfect Birthday Ever!


Awalnya tidak ada rencana seremonial khusus melewati malam pergantian usia, hanya duduk di sofa merah di sudut favorit café langganan, Tsar Café. Melepas suntuk di antara padatnya aktifitas dengan makan banyak, menceritakan hal-hal yang menyenangkan dan merenungi beberapa hal yang ingin ditanggalkan bersama usia yang berganti, hanya dengan Tya, adik sepupu sekaligus teman serumah yang selalu setia menemani. 


Ada hening mengantara di sela petik jarum jam yang terasa lebih lambat dari biasa dan jeda beberapa saat membuatku memunculkan kembali sedikit harap yang sempat mampir di benak beberapa saat lalu.