Senja

Taksi Om Aris,
Sunday, 23 jan 2011. 06.35 pm

Senja menyisakan tapak berapinya pada sisian langit,

kepak punggawa siang berganti wujud malam

Tak tau kah akan sepi jika semburat cahaya pelak menepi?

Namun, ia harus, bak telah terpahat pada batu nyatanya

Layaknya takdir diri, sebuah tabir misteri yang tak terelak

Bagaimana mungkin jika tanpa tengadah diri Dia kan beri jawabnya?

Mengaduh, mengeluh, meminta, hanya Dia tempatnya

Bukan pada tutur-tutur manusia,

bukan pada gerak gerik hidup,

bukan pula pada semburat nyata senja ini...

0 komentar:

Posting Komentar