Panggil Aku Ibu, :)


“Bu’… Bu’… Bu’…”, ah… panggilan manis bernada manja itu berayun-ayun dalam ingatanku. Kangen, ya aku selalu kangen dengan tingkah manja bocah yang satu itu.
“Ibu kangen sayang…”, lirihku dalam hati, perlahan air mata menetes, sambil melempar pandangan, menembus tirai hujan melalui jendela yang berbatas teralis besi. *Dramatisasi ala sinetron stripping yang tayang tiap hari di stasiun televisi swasta banget yak? Haha, padahal di kostku sama sekali nggak ada jendela yang terhubung langsung dengan dunia luar, :P
* * *

Sekilas adegan di atas, orang-orang pasti menyangka aku adalah seorang Ibu yang sedang berpisah / sengaja di pisahkan dengan anaknya karena sengketa hak asuh dengan mantan suaminya, *Ketahuan suka nongkrongin infotainment, wkwk… Padahal bukan, sama sekali bukan! Aku bahkan belum pernah menikah, apalagi sampai menjadi Ibu dari seorang anak.

“Ibu…”
Itu adalah panggilan sayang dari keponakan pertamaku dan satu-satunya paling tidak untuk saat ini, M. Daffa Alfairuz. :)
Bocah kecil itu sukses membuatku jatuh cinta sejak kelahirannya satu tahun lalu, 3 Februari 2010, karena dia seharusnya orang pertama yang memanggilku Bude/Tante, tapi nyatanya jauh lebih manis dari itu, Ibu… :)

Sensasinya ruaaaaaaarrrrr biasa (pake “R” bukan “L”, karena saking luarrr biasanya, :D). Mungkin gitu juga kali yaa yang dirasain sama ibu-ibu ketika baru melahirkan anak, rasanya kemarin lusa baru aja kita ABG labil, kecebong anyut, anak amis (*side effect kebanykan nonton sinetron), tiba-tiba sekarang baru aja kita menambah jumlah penduduk di dunia *halah dengan melahirkan seorang anak manusia (ya, iyalah, masa anak ayam?) dan dipanggil Ibu, bayangkan, bayangkan, bayangkan!! *mendekati lebay akut!
Hmm… jadi berasa ikut ngelahirin Daffa juga, padahal nggak banget! Menyaksikan kelahirannnya pun enggak… *nasib hidup di perantauan, harus terlewatkan banyak precious moment di keluarga, hiks… :(

1, 2, 3, 4, …
Hmm. Okelah, empat, lima atau mungkin enam tahun lagi kalau aku sudah melahirkan, aku maunya dipanggil Ibu/Bunda, gimanaaaa gitu rasanyaaaa… (*kuliah baru semester 2 juga, udah mikir yang aneh-aneh aja, kuliah dulu tuh dibenerin! :D)
Tapi apapun panggilannya, minumnya teh botol S*sro, eh… nggak ding, itu iklan! Maksudnya, walau apapun panggilannya, mau itu Ibu, Bunda, Mama, Mami, Mimi, Mumi (*emangnya ada gitu?), Umi, de el el., tapi aku yakin rasa cinta seluruh anak kepada Ibunya di seluruh dunia ini sama kan yak?? ^_^

Duuuh… Senangnyaaa, karena aku wanita! Dan pada suatu hari nanti aku bukan hanya akan dipanggil Ibu, tapi juga akan menjadi Ibu yang sesungguhnya. ^_^

0 komentar:

Posting Komentar