Luthfia Ayu Karina, begitu nama yang diberikan
oleh kedua orangtuaku 20 tahun lalu. Luthfia = kelembutan, Ayu = Cantik, dan
nama pelengkap yang sangat indah, Karina. Luar biasa do’a yang ditipkan kedua
orangtuaku lewat nama ini. Aku lahir di RSUD Tanjung, 14 November 1992 tepat
pukul 7 pagi dari rahim seorang Ibu yang hangat nan Lembut.
Aku tumbuh dan berkembang di kampung halamanku,
Kecamatan Haruai, Kab. Tabalong di
tengah keluarga yang sederhana. Aku menghabiskan masa kanak-kanakku di TK
Pertiwi V, Sekolah Dasar Negeri 2 Nawin Hilir dan masa abg labilku di Madrasah
Tsanawiyah Negeri Haruai, hingga pada usia 15 tahun kemudian hijrah sendirian
ke Kota Banjarbaru untuk melanjutkan pendidikan di SMA IT Qardhan Hasana
Banjarbaru pada Juli 2007 dan hijrah lagi ke Kota Banjarmasin pada September
2010 untuk melanjutkan pendidikan S1 di FKIP Universitas Lambung Mangkurat
Prodi Pendidikan Matematika. Ah, tak terasa, begitu cepat waktu berlalu.
Ibuku, Hj. Taupanila adalah seorang guru SD,
beliau sudah mengajar SD sejak lulus Sekolah Pendidikan Guru atau setingkat SMA
hingga sekarang usia beliau 47 tahun, sedangkan ayahku, H. Ahmad Rani adalah
seseorang pegawai kantor kecamatan sejak zaman beliau belum menikah dengan Ibu,
seorang pekerja keras yang menapaki karir dari 0, dari bukan apa-apa hingga
mencapai posisi beliau yang sekarang di usia 49 tahun, selain bekerja di kantor
kecamatan, sekarang beliau juga merintis beberapa usaha, kebun karet, toko
elektronik berjalan, dan sedang merencanakan bisnis membangun perumahan, luar
biasa sepasang PNS membesarkan 3 orang anak dan 2 di antaranya berada di luar
kota .
Aku mempunyai dua saudara, aku anak pertama,
hanya mempunyai adik sekalipun ingin mempunyai kakak. Adik pertamaku lahir saat
usiaku menginjak 5 tahun, saat itu aku masih di TK kelas 0 besar. M. Luthfi
Yoga Hastommy namanya, anak laki-laki satu-satunya di keluarga kami dan cucu
laki-laki satu-satunya di keluarga ibu, ya, pangeran di lingkar dinasti keluarga
kami. Sekarang dia juga sudah hijrah ke kota Banjarbaru, lebih hebat dariku,
sejak lulus SD kurang lebih 3 tahun lalu dia memutuskan untuk melanjutkan
pendidikan di SMP IT Qardhan Hasana Banjarbaru, masih satu yayasan dengan
sekolah SMA-ku dulu.
Dengan Yoga
Adikku yang lainnya, sekaligus yang terakhir,
Luthfia Azizah Nazarina, lahir saat usiaku sudah beranjak 11 tahun, dia
satu-satunya anak yang masih tinggal bersama orangtuaku, Icha panggilan akrabnya,
boleh dibilang duplikatku, hampir setiap orang yang melihat Icha akan bilang
kalau Icha sangat mirip denganku waktu kecil, waktu disandingkan fotonya memang
demikian ternyata. Tapi Icha jauh lebih amazing dari dariku, bahkan dari kami
berdua kakak-kakaknya. Sejak di TK Icha sudah menunjukkan gelagat
kecerdasannya, sejak di Tk dia sudah selalu mendapat peringkat 2 dan sejak awal
masuk SD hingga sekarang kelas 3 SD dia selalu peringkat 1 mengalahkan
rival-rivalnya sejak di TK, sedangkan aku masuk kelas 2 SD baru berhasil
mendapatkan peringkat 1, sedangkan Abangnya jangan di tanya, si pemalas itu
sepanjang SD-nya tidak pernah mendapatkan peringkat 1, hanya puas selalu berada
di peringkat 2 atau 3. Icha anaknya pendiam, paling nurut, rajin, dia cerdas sekali
di akademisnya tapi kalah di tingkat PD nya, dia pemalu.
Icha
Alhamdulillah sekalipun kami tumbuh di tengah
keluarga yang sederhana, kami dapat mengecap pendidikan yang layak seperti yang
seharusnya. Karena faktor biaya ayah ibuku mendapatkan gelar S1-nya pada saat
sudah mempunyai anak 3, wajar kalau mereka getol sekali mengusahakan pendidikan
kami.
Ya, hampir
sepanjang usia telah ku habiskan untuk belajar, belajar dan terus belajar. Di
Usia 3,5 tahun aku sudah bersekolah di TK Pertiwi V Kec. Haruai Kab. Tabalong,
sangat muda memang, tapi itulah keinginanku, aku masih ingat waktu itu aku
berjalan sendiri menuju TK dan meninggalkan ibuku yang sedang mengurusi
murid-muridnya olah raga di lapangan olah raga di sebelah sekolah TK itu, duduk
dan diam jadi tamu tak di undang di sekolah itu, sampai akhirnya aku
benar-benar bersekolah disana hingga 2 tahun kemudian aku hampir tak diterima
masuk sekolah SD di sebelah rumahku karena pada waktu itu usiaku baru 5,5
tahun.
Pada saat di
bangku sekolah dasar, aku adalah seorang anak yang tomboy, styleku adalah
rambut cepak, baju kaos dan celana. Sering sekali bertengkar dengan anak
laki-laki, tapi toh prestasiku selalu bagus, sejak kelas 2 SD aku tidak pernah
lepas dari peringkat 1 di kelas, bahkan sempat menjadi langganan beasiswa
berprestasi dari PT. Astra Argo Lestari.
Aku sudah
mulai berjilbab sejak kelas 5 SD dan semakin diperkuat ketika masuk di Madrasah
Tsanawiyah Negeri Haruai. Saat itu belum sepenuhnya sembuh dari tomboy, bertengkar
masih sesekali, di tambah kebandelan lainnya, sampai dipanggil BK berkali-kali,
tapi prestasi tetap di tangan dan menjadi langganan beasiswa prestasi dari
Departemen Agama. Pada saat itu juga sudah mulai aktif di OSIS sebagai Sekretaris,
juga aktif di kegiatan Kepramukaan dan aktif mengajar Pramuka di SMPN 1 Haruai,
SDN 1 Agung dan SDN 1 Nawin Hilir.
Awalnya aku sama sekali tidak terpikirkan untuk
kuliah di pendidikan guru, menjelang lulus SMA aku berdiskusi panjang lebar
dengan Ayah memutuskan untuk malanjutkan kuliah dimana. Semasa Sekolah aku
menonjol di berbagai mata pelajaran, terutama Biologi dan Sastra Bahasa
Indonesia, tapi sayang karena alasan tertentu aku tidak memilih masuk di
jurusan sastra, sementara di Biologi aku memang tidak lulus tes. Sempat 2 kali
mencoba tes di Sekolah Tinggi berikatan Dinas, Sekolah Tinggi Ilmu Statistik
(STIS) dan Akademi Meteorologi dan Geofisika (AMG) tapi gagal dan sempat down
mengingat usaha selama 1,5 tahun terakhir untuk masuk kesana, J Tapi tidak masalah, bukankah sesuatu terjadi
karena suatu alasan? Mungkin aku tidak mengerti, tapi aku selalu percaya Allah
selalu punya rencana yang terbaik untukku, sampai akhirnya aku lulus dan
diterima di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan
Matematika, tidak pernah ku duga…
Menurut hasil psikotest, aku memiliki IQ 113,
tidak buruk untuk memiliki keberanian masuk di jurusan yang telah
“mengalahkanku”, apalagi disana tertulis bahwa aku mampu di IPS maupun IPA, ya
memang mungkin, buktinya selama ini aku masih mampu bertahan hidup bersama
rumus dan angka, sekalipun indeks prestasiku mungkin masih standar, aku tetap bisa
tapi tidak total.
Sebenarnya apa yang aku mau? Cita-cita semasa
kecilku dulu adalah ingin menjadi Dokter, bahkan sampai sekarang mungkin,
setiap melihat orang yang berseragam putih itu aku menjadi iri, sayang sekali
saat beranjak dewasa aku mengalami suatu hal yang membuatku menjadi fobia
darah, akut. Setiap melihat darah yang banyak, tubuhku langsung berkeringat
dingin, bergetar dan lebih buruk lagi pinsan. Padahal aku sempat diterima di
sebuah Akademi Bidan tanpa tes.
Aku suka membaca buku dan menulis sejak kecil,
bermodal suka saja aku mampu menuliskan banyak hal setiap harinya di diary-ku
masa itu. Bahkan sekitar tahun 2005-2007 aku sempat populer di kalangan
siswa-siswa SMP, SMA dan MA di sekitar sekolah Tsanawiyah-ku dulu karena buku
“Kumpulan Cerita Cinta” part. 1 dan 2 yang kutulis tangan tersebar dari tangan
ke tangan, puluhan sms ku terima dari orang-orang yang membaca buku itu, aku
selalu tersenyum setiap mengenangnya, puas sekali rasanya saat itu. Tapi sayang
salah satu bukunya, Kumpulan Cerita Cinta part. 1 hilang entah kemana, tersisa
yang part. 2 masih kusimpan di kamar asrama asikku di Banjarbaru.
Karena kecintaanku pada membaca dan dunia
tulis menulis, aku mempunyai banyak sekali koleksi buku. Dari majalah Bobo yang
selalu dibelikan Papap semasa kecil, komik Petruk karya Tatang S. yang kubeli
dengan uang saku, dulu harganya masih Rp. 500/komik, majalah Gaul dan Aneka
Yess! Saat sudah beranjak remaja, majalah Muslimah, Majalah Cita Cinta, sampai
novel-novel yang masih terus kukumpulkan sampai sekarang. Sampai-sampai ketika
lulus SMA, kamarku yang ada di rumah ku sulap jadi Mini Library karena tidak
ada space lagi di rumahku untuk meletakkan buku-buku yang kupindahkan dari
asrama ke rumah.
Sepanjang sekolah aku selalu mendapat pujian
dipelajaran Sastra dan Bahasa Indonesia, artikel, cerpen, puisi adalah
makananku sehari-hari, wajar jika nafsu menulisku semakin besar saja. Masuk SMA
Islami Terpadu Qardhan Hasana Banjarbaru aku sempat jadi Koordinator Seksi
Kreatifitas di Organisasi Siswa Qardhan Hasana (OSQHA), terus aktif menulis,
mengisi mading, juga sedikit ditambah retorika, seni bertausiyah, karena di SMA
dulu setiap sepulang sekolah setelah shalat Ashar berjamaah setiap siswa
bergantian memberikan tausiyah atau ceramah di mesjid sekolah kami. Penampilan
pertamaku tausiyah di awal-awal masuk SMA langsung mendapatkan nilai sempurna,
90. Juga seterusnya, tidak pernah mendapatkan nilai tausiyah di bawah 85,
bahkan nilai ujian sekolahku 100 dalam mata pelajaran Muhadharah. Selain itu,
aku juga sempat menjadi finalis Pemilihan Da’i Cilik dan Remaja (Pildacilja) di
kantor Gubernur dalam rangka HUT Kota Banjarmasin pada tahun 2008.
Masa SMA-ku random sekali, aku juga pernah
menjadi finalis Olimpiade Astronomi, Biologi dan Matematika dan pernah
mengikuti lomba cerdas cermat Geografi. Aku juga aktif di paskibra. Dan sama
sekali tidak pernah menyangka bahwa pelabuhan terakhirku akan di Pendidikan
Matematika FKIP Unlam.
Masuk kuliah, sama sekali tidak seperti
bayangan semasa sekolah dulu, agak berat, sering aku merindukan masa-masa SMA
karenanya. Karena di jurusanku flat sekali, jarang ada PKL, jarang ada kegiatan
lain selain berhitung dan presentasi, sementara nafsu menulisku sudah tidak
bisa di ajak kompromi lagi. Kemudian aku memutuskan masuk ke UKM Lembaga Pers
Mahasiswa (LPM) Kinday Universitas Lambung Mangkurat pada November 2010, aku
berada di divisi Redaksi sampai pada bulan Maret 2012 karena suatu hal aku
memutuskan pindah ke divisi Perusahaan. Mulai tersalur kembali, mengisi
bulletin, tabloid kampus, hingga media surat kabar terbesar di Kalsel,
Banjarmasin post pada rubrik Kampusiana. Pada saat setelah kongres LPM Kinday
dilaksanakan aku memutuskan untuk non-aktif dan fokus pada Himpunan Mahasiswa
Pendidikan Matematika (Himaptika) FKIP
Unlam.
Di Himaptika aku berada di Divisi Sosial,
Ekonomi dan Kemasyarakatan (SEM), kenapa harus SEM? Singkat saja, karena SEM
aku akan berhubungan dengan dunia luar, dunia orang banyak, itu artinya baksos,
perekonomian dan hal-hal sosial lainnya, that’s me! Dalam setiap pekerjaan yang
dilimpahkan kepadaku, pada setiap kesempatan yang datang kepadaku ku terima
dengan senang hati, ku kerjakan dengan baik, sebisaku, selama aku mampu,
se-totalku. Kinerjaku dipercaya, aku semakin bersemangat, semakin gila
berorganisasi, bagiku organisasi adalah obat saat aku jenih dengan tetek bengek
perkuliahan, di Himaptika aku bertemu banyak orang yang amazing dan disana aku
juga belajar banyak hal.
Cerita lain, sejak November 2010 juga aku
tergabung dalam Sheilagank Nada Banjarmasin, sebutan untuk fans Sheila On 7
sekitar Kalsel.
Dengan teman-teman SG Nada dan Sheila On 7
Beberapa kesibukan membuat produktivitasku
dalam menulis turun, aku mulai malas kerena kelelahan, waktu untuk menulis
terganti menjadi waktu untuk mengerjakan pekerjaan lain. Lama aku vakum, aku
berhutang banyak pada blog ini. Banyak cerita yang tak sempat tertuliskan
terserak dalam ingatan, yang akhirnya perlahan satu per satu memudar tertindih
cerita lainnya.
Hampir setahun blog ini tidak tersentuh. Aku
banyak jenuh setahun terakhir. Entahlah… Masa-masa tidak produktif rupanya,
terakhir aku menyadari banyak waktu yang menjadi sia-sia…
Sekarang aku sedang memulihkan lagi nafsu
menulis. Banyak hal menjadi pemicunya, selain mulai sadar aku tertinggal banyak
di duniaku, kemampuan menulisku juga sudah menurun, sayang sekali kalau sampai
hilang, hmmm… Alasan lainnya karena blog ini telah ditata ulang sedemikian rupa
dengan bantuan best friend-ku kakak Septiana Pratiwi, juga karena motivasi dari
si dia, :)
Sementara blog-blog lain sudah punya arah dan
ciri khas masing-masing, seperti fashion, education, kuliner, fotografi,
traveling, dll. Sampai sekarang justru aku belum tau akan kubawa kemana blog
ini. Matematika, education, fashion, sastra dan lain sebagainya jadi satu dalam
diriku.
Aku ingin sejujur masa abg dulu. Aku hanya
ingin menjadi diriku, menulis dengan caraku, menulis semua yang kusuka, ku
tulis semua yang ingin kutulis, menuangkan semuanya dengan rasa lapang,
menikmati semuanya sebagai sebuah karya.
Kalaupun ada pujian, kritik dan saran, semua
itu ku anggap bonusnya.
Yah, this is me!
Welcome usia 20, ku ucapkan selamat datang
pada 14 November 2012, bawa aku ke 14 November yang lebih amazing pada
tahun-tahun selanjutnya.
Selamat untuk apapun yang telah berhasil
dicapai selama ini, selamat atas kekuatan, selamat atas kedewasaan, selamat
untuk segala kebaikannya. Dengan penuh pengharapan ku panjatkan do’a untuk diri
yang lebih baik lagi, besok dan tahun-tahun selanjutnya, semoga Allah selalu
menemani setiap langkah yang kupilih, aamiin…
HAPPY BIRTHDAY 20th LUTHFIA AYU
KARINA
0 komentar:
Posting Komentar